"Saya yakin kita sudah (baik dalam berdemokrasi), ini keempat kalinya ini kita mengadakan pemilu langsung (pemilihan) presiden dan wakil presiden. Paling bawa ke MK (kalau ada yang tak terima hasilnya). Tapi semuanya selesai," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
JK lalu mengungkapkan, merupakan hal yang wajar jika terjadi keramaian dan saling beda pendapat saat masa kampanye pemilu. Namun, begitu pemilu selesai, semua pendukung akan kembali tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK pun yakin KPU sebagai penyelenggara pemilu selalu objektif dan independen. Bahwa ada yang senang dan tidak senang terhadap KPU, menurut JK, itu tergantung pihak masing-masing yang menjadi peserta pemilu.
"Karena masih ada 2 lembaga di atasnya (KPU), ada Bawaslu, ada badan kehormatan (DKPP), ya kalau tidak puas bawa ke Bawaslu. Kalau tidak puas ya bawa ke dewan kehormatan (DKPP)," imbuhnya.
"Bawa ke Bawaslu, Bawaslu kan lebih independen. Kalau lebih keras lagi bawa ke polisi sekalian," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei SMRC menyebut pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin lebih percaya kepada KPU-Bawaslu dibanding pendukung Prabowo-Sandi.
"Keyakinan kepada KPU, menurut pilpres, pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin, dari 54,9 persen, mengatakan sangat yakin kepada KPU ada 14,7 persen, yang mengatakan cukup yakin 75,9 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani ketika memaparkan hasil survei di Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).
"Sementara kelompok Prabowo-Sandi, dari 32,1 persen, yang mengatakan sangat yakin sama KPU hanya 10,4 persen, dan 55,3 mengatakan cukup yakin. Jadi lebih banyak yang nggak yakin itu berasal dari pemilih Prabowo-Sandi. Pemilih Jokowi ada juga, tapi nggak sebanyak pemilih Prabowo," imbuhnya.
Prabowo Rendah di Survei SMRC, Sandi: Jadi Tambahan Informasi (nvl/tor)











































