Grup dangdut itu digawangi oleh seorang profesor musik di University of Pittsburgh Andrew N Weintraub. Andrew ditemani oleh Stephen Schultz yang memainkan seruling, John Bagnato gitar, Samuel Boateng pada keyboard, dan Meghan Hynson.
![]() |
Mereka membawakan sejumlah lagu klasik, seperti 'Terajana', 'Manis Madu', 'Santai', hingga 'Bujangan'. Grup tersebut mampu memberikan suguhan yang apik dan menghibur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat bagus sekali dan saya suka, konser kali ini. Penonton banyak yang mau berjoget, dengan penampilan kami," kata Andrew, Senin (11/3) malam.
Konsulat Jenderal Amerika Esti Durahsanti mengatakan, jika konser musik yang dilakukan dangdut Cowboy, merupakan bagian program tahunan pihaknya mengenalkan kebudayaan Amerika. Tahun ini bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Amerika dan Indonesia.
![]() |
Selain Probolinggo, Esti menyebut dangdut Cowboy akan mengadakan konser di sejumlah daerah lain, seperti Medan dan Jakarta.
"Bersyukur dangdut Cowboy bisa main di sini, berkat dukungan Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo," terangnya.
Video: Perpaduan Grup Dangdut Asal Amerika dengan Musik Gamelan
Terpisah, Ketua HIPMI Kabupaten Probolinggo Intan Cahya Kurniasari berharap adanya konser dangdut Cowboy bisa berpengaruh terhadap dunia pendidikan setempat.
Intan menginginkan adanya pertukaran pelajar antara pelajar asal Amerika dan pelajar asal Kabupaten Probolinggo.
"Intinya sekarang kita kolaborasi budaya dahulu, lalu selanjutnya kita ranah pendidikan atau adanya pertukaran pelajar," jelasnya. (knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini