"Aneh. Tidak sesuai dengan realitas yang ada," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin kepada wartawan, Minggu (10/3/2019).
Menurut Suhud, kampanye Jokowi belakangan selalu terlihat sepi. Hal sebaliknya terjadi di kampanye sang capres-cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas menyinggung hasil survei PolMark Indonesia yang menyatakan elektabilitas Jokowi dan Prabowo beda tipis. Suhud juga menyebut-nyebut soal survei internal BPN yang sudah melampaui Jokowi-Ma'ruf.
"Survei yang dilakukan oleh PolMark yang menyebutkan elektabilitas Pak Jokowi terpuruk di kisaran 40%, dengan jarak yang tak terlampau jauh dengan elektabilitas Pak Prabowo. Sementara swing voters masih sekitar 30%," ucapnya.
"Bahkan di survei internal kami, pasangan Prabowo-Sandi sudah unggul tipis. Kemungkinan akan semakin besar selisihnya saat pencoblosan," lanjut Suhud.
Menurut Suhud, rilis elektabilitas capres-cawapres yang dirilis sejumlah lembaga survei nasional memiliki benang merah. Ia menilai elektabilitas Jokowi-Ma'ruf cenderung stagnan dan rawan.
Suhud pun yakin para undecided voters akan memilih Prabowo-Sandiaga saat gelaran Pilpres 2019 pada April mendatang.
"Elektabilitas Pak Jokowi hingga sebulan jelang pencoblosan masih di angka yg sangat rawan. Dan kami yakin akan berbalik saat pencoblosan dimana mayoritas swing voters akan memilih Pak Prabowo-Sandi," tutur Suhud.
SMRC merilis survei terbaru tentang elektabilitas capres-cawapres pada Minggu (10/30). Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,9% dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 32,1%.
Survei dilakukan pada 24-31 Januari 2019, melibatkan 1.620 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka.
Margin of error Β±2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random, sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor kembali mendatangi responden terpilih, dalam quality control ini tidak ditemukan kesalahan.
Saksikan juga video 'Survei SMRC: Masyarakat Percaya Kepada KPU dan Bawaslu':
(tsa/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini