Caleg Datangi Makam di Palembang, MUI: Kuburan Jangan Jadi Alat Politik

Caleg Datangi Makam di Palembang, MUI: Kuburan Jangan Jadi Alat Politik

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 09 Mar 2019 13:46 WIB
Yunahar Ilyas (Foto: Ahmad Toriq/detikcom)
Jakarta - Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) berbondong-bondong mendatangi makam ulama besar Kota Palembang, Ki Marogan, di Kecamatan Kertapati, dan meminta didoakan menang di Pemilu 2019. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan warga untuk berdoa langsung kepada Allah SWT.

"Ya namanya orang lagi kita cari simpati, cari suara, segala cara dia lakukan. Cuma bagi kita, MUI, koridornya jelas. Kalau memohon, meminta, ya mintalah kepada Allah SWT. Kalau dia ingin ziarah untuk menyenangkan hati nmasyarakat, ya tinggal ziarah saja," kata Waketum MUI, Yunahar Ilyas, saat dihubungi, Sabtu (9/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yunahar menjelaskan ziarah kubur bertujuan untuk mengingatkan manusia yang masih hidup akan kematian. Karena itu, dia meminta warga untuk tidak memperalat kuburan sebagai kegiatan politik.

"Ziarah kubur itu kan tujuannya cuma satu, mengingatkan akan kematian. Iya jadi jangan diperalat lah. Kalau bisa kuburan-kuburan itu jangan diperalat untuk kegiatan politik," ujar dia.

Dia kemudian memberikan contoh mengenai banyaknya para politikus yang mendatangi makam kiai menjelang Pemilu 2019. Menurut Yunahar, mereka datang ke makam para kiai itu biasanya untuk meraup simpati dari para pengikut kiai tersebut.

"Iya tidak hanya satu tempat, dalam rangka pemilu, berkunjung, targetnya menyenangkan hati misalnya seorang kiai di satu kuburan. Kan kiai itu banyak pengikutnya, nah untuk menunjukkan hormatnya ke kiai, ziarah ke kuburan kiai, biara pengikutnya senang gitu," imbuh dia.

"Tujuannya begitu, jadi kalau kiai masih hidup, ketemu ke rumahnya. Kalau kiai meninggal kan bukan bantuan dari kiai lagi, tapi dari murid-murid, santri-santri, pengagum kiai. Karena kiai-nya dihormati, dengan ziarah kubur ya simpati pendukung memilih dia," sambungnya.

Terakhir, Yunahar berpesan para politikus yang ingin menang di Pemilu 2019 sebaiknya menempuh jalan yang benar. Setiap perbuatan yang dilakukan di dunia, kata Yunahar, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

"Kalau bagi kita, MUI mengingatkan. Kalau sekadar ziarah, menyenangkan hati pengikutnya silakan tetapi ziarah itu kubur itu tinggal mengucapkan salam, doakan orang yang sudah meninggal dunia lalu jadikan itu sebagai perenungan bahwa semua kita akan mati. Jadi untuk mendapatkan kursi harus menempuh cara yang benar, kalau nggak dipertanggungjawabkan di akhirat," paparnya.

Sebelumnya, Penjaga makam, Ismail, mengatakan banyak para caleg datang berziarah ke makam Ki Marogan. Caleg tersebut datang sendirian maupun bersama rombongan.

"Sering datangnya rombongan, mendekati hari pelaksanaan Pemilu ini semakin banyak yang datang," ujar Ismail di Palembang, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/3/2019).

Menurutnya, para caleg ini mulai menziarahi makam Ki Marogan sejak sebelum pencalonan diri. Caleg yang datang bukan hanya dari Palembang, tetapi juga dari luar daerah.

Ismail mengetahui para penziarah ini merupakan caleg karena meminta didoakan untuk menang pada Pemilu 2019. Bahkan, beberapa caleg berjanji jika berhasil akan menyumbangkan sebagian hartanya untuk Masjid Ki Marogan.

"Mereka berziarahnya pada hari-hari tertentu saja, ada juga yang datang pada malam hari, di antara para caleg itu pernah ada yang dari Jakarta dan Lampung," kata Ismail.


Waduh..! Ada Caleg Ninggalin Kartu Nama di Makam Bung Karno, Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads