"Yang dilaporkan ke kita ada 3, anak-anak di bawah 10 tahun," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, ketika dihubungi, Jumat (8/3/2019).
Ketiga suspect difteri, kata Dezi, diambil sampel air liurnya. Kemudian sampel tersebut dicek di laboratorium Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dezi mengatakan gejala difteri persis dengan gejala flu. Bedanya, pada tenggorokan pasien yang terjangkit difteri, terdapat selaput bewarna abu-abu.
Baca juga: RSUD Trenggalek Rawat Pasien Suspect Difteri |
"Kalau kondisinya sudah berat, bisa kematian. Si selaput itu bisa menghambat jalan nafas," ujar Dezi.
Tahun lalu, 26 warga Bekasi suspect difteri. 4 di antaranya positif.
Dezi mengimbau para orang tua untuk rutin imunisasi anak-anaknya. Sehingga daya tahan tubuh si anak dapat terjaga.
"Iya imunisasi. Ikuti aja jadwal yang telah diberikan pemerintah untuk imunisasi kemudian imunisasi lanjutan diimbau agar orang tua mengizinkan anak-anaknya untuk diimunisasi," ujar Dezi.
Baca juga: RSUD Trenggalek Rawat Pasien Suspect Difteri |
Saksikan juga video 'Analisis Anies soal Awal Difteri di DKI dan Kini Merebak di Jaktim':
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini