Jakarta - Selain mengancam korban jiwa, virus flu burung juga menyebabkan kerugian materi. Taman Margasatwa atau Kebun Binatang (KB) Ragunan diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 800 juta akibat ditutup selama 21 hari untuk mencegah meluasnya wabah flu burung.Menurut Kasubdit Promosi dan Pameran KB Ragunan Titisari Puntorini, KB Ragunan ditargetkan meraih pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 15.578.075.000. Ini terdiri dari pendapatan dari penjualan tiket Rp 15.206.825.000, dan pendapatan lain-lain Rp 371.250.000. Pendapatan lain-lain tersebut meliputi retribusi pedagang, penggunaan toilet umum, kereta, bendi, kuda poni, gajah tunggang, unta tunggang, dan pertunjukan satwa.Dijelaskan Titisari, penghasilan Taman Margasatwa Ragunan hingga 18 September untuk retribusi sebesar Rp 8.550.221.900, dan pendapatan lain-lain Rp 458.638.481. "Jadi kalau terjadi pengurangan pendapatan retribusi dan pendapatan lain-lain itu karena penutupan selama 21 hari," katanya.Berapa total kerugian akibat penutupan KB Ragunan selama 21 hari? "Selama 21 hari kurang lebih Rp 600 juta. Itu dari retribusi. Jadi diperkirakan kerugian Rp 800 juta," jelas Titisari.Titisari juga menjelaskan KB Ragunan mendapat subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 35 miliar. Dana tersebut digunakan untuk perawatan prasarana lingkungan kandang sebesar Rp 150 juta, pengadaan makanan Rp 5,050 miliar, kebersihan Rp 300 juta, dan lain-lain.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini