"KPU membuka layanan pelaporan data WNA masuk DPT, melalui WhatsApp Center," ujar komisioner KPU Viryan Aziz dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2019).
Viryan mengatakan masyarakat bisa melakukan pelaporan dengan mengirimkan foto e-KTP WNA. Dia menyebut nantinya KPU akan menjaga kerahasiaan data yang disampaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: KPU Kembali Coret 73 WNA dari DPT |
Menurut Viryan, upaya ini dilakukan untuk membuat masyarakat ikut berpartisipasi apabila masih ditemukan data e-KTP WNA yang masuk DPT.
"Mengajak masyarakat berpartisipasi aktif memberi laporan, apabila menemukan ada WNA yang masih masuk DPT atau WNA pemilik KTP elektronik dapat menyampaikan apabila dirinya terdata di DPT," kata Viryan.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya meminta KPU daerah terus melakukan penyisiran. Nantinya, Viryan mengatakan KPU akan langsung mencoret data tersebut.
"KPU menginstruksikan seluruh jajaran KPU di daerah untuk terus melakukan penyisiran dan memberi laporan harian. Upaya ini sebagai bentuk pro-aktif, selain menerima dari Dukcapil dan laporan KPU daerah. Apabila masih ditemukan, langsung dilakukan pencoretan. KPU berharap dapat membersihkan DPT dari WNA secepatnya," sambungnya.
Baca juga: KPU: Info Banyak TKA Masuk DPT Tak Benar |
Layanan pelaporan melalui WhatsApp ini akan dibuka selama satu Minggu, sejak 7 Maret 2019. Masyarakat dapat melapor melalui WhatsApp Center dengan nomor 082123535232. Selain itu, masyarakat dapat mengecek DPT melalui www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id.
KPU kembali mencoret 73 data e-KTP WNA dari DPT. KPU mengatakan saat ini total WNA dicoret sebanyak 174 data.
"Ada 73 WNA yang dicoret oleh KPU daerah di luar 101 data dari Dukcapil yang diserahkan ke KPU, sehingga total WNA yang dicoret KPU sebanyak 174," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz kepada detikcom, Kamis (7/3).
Viryan mengatakan 73 WNA ini berada di 11 provinsi yang berasal dari 25 negara. Bertambahnya jumlah WNA yang dicoret itu atas laporan dari KPU provinsi.
Sebelumnya, KPU mengatakan telah mencoret 101 data WNA yang tersebar di 17 provinsi. Dengan jumlah terbanyak berada di Bali 34 WNA dan Jawa Timur 16 WNA.
WNA ini tercatat berasal dari 29 negara, paling banyak berasal dari Jepang dengan 18 orang dan Belanda 9 orang.
Simak Juga 'Mendagri Pastikan 4 WNA Pemilik e-KTP Dicoret dari DPT':
(dwia/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini