"Dengan pertimbangan di lapangan dimana kondisi tidak memungkinkan lagi dilaksanakan operasi, dengan pertimbangan keselamatan tim SAR gabungan, hari ini Kamis, tanggal 7 Maret 2019 operasi SAR gabungan untuk evakuasi korban tertimbun karena melaksanakan kegiatan penambangan emas saya nyatakan ditutup," kata Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (mar) Budi Purnama, yang dilansir dari Antara, Kamis (7/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah pertimbangan tim teknis perusahaan tambang di mana ada indikasi terjadinya batu lepasan berulang-ulang.
"Selang waktu tiga jam, batuan terus jatuh, dan akhirnya kami hentikan. Pada hari ini pukul 01:45 Wita goa yang dibuka tertimbun oleh reruntuhan sampai pukul 05:00 Wita, operasi kemudian dihentikan," ujarnya.
Secara teknis, perwakilan manajemen PT JRBM Ferry Siahaan mengatakankan, ada kemungkinan terjadinya longsor susulan dari tebing bagian atas. Hal itu ditandai dengan ditemukannya retakan material tanah liat dan bebatuan.
"Sebelumnya per jam 02.00 Wita, bebatuan dari atas sudah longsor. Awalnya, kita menggali enam meter, namun posisi akhir diperkirakan materialnya timbunan sudah sampai level tujuh meter," tambahFerry.
Retakan baru yang terus melebar di atas alat berat, kata dia, pada akhirnya manajamen memutuskan posisi itu membahayakan keamanan excavator yang digunakan serta orang-orang yang akan melakukan evakuasi. (rvk/aud)