Israel dan Iran Saling Tuding Soal Program Nuklir

Jakarta - Pemerintah Israel dan Iran saling melontarkan kecaman sehubungan dengan program nuklir masing-masing. Keduanya menuding satu sama lain mengancam perdamaian dan keamanan Timur Tengah dan dunia dengan program nuklir mereka.Tudingan itu disampaikan Deputi Perdana Menteri (PM) sekaligus Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom dalam pidato di depan sidang Majelis Umum PBB di New York, AS seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (21/9/2005)."Saya meminta mereka (IAEA) menghentikan rezim ini mendapatkan senjata nuklir," ujar Shalom. "Keamanan dan stabilitas seluruh dunia menjadi taruhannya," imbuh petinggi negara Yahudi itu.Menurut Shalom, ambisi nuklir Iran merupakan ancaman pusat bagi keamanan global. "Kita jangan membiarkan nasib umat manusia bergantung di tangan tiran di Teheran," cetus Shalom.Beberapa jam kemudian, delegasi Iran Ahmad Sadeghi mendapat kesempatan untuk merespons tudingan Israel tersebut. Dia pun mengecam keras tuduhan Israel tersebut.Kepada Majelis Umum PBB, Sadeghi mengatakan, tidak mengherankan bahwa Israel "akan membuat propaganda yang tidak berdasar dan direkayasa untuk menutupi ilegalitasnya."Delegasi Iran itu balik menuding Israel menggunakan senjata nuklirnya untuk mengancam perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah selama bertahun-tahun. "Rezim Israel harus terus ditekan untuk menghentikan program nuklirnya dan menempatkan seluruh fasilitas nuklirnya di bawah pengawasan internasional," tandas Sadeghi.Israel disebut-sebut sebagai satu-satunya negara berkekuatan nuklir di Timur Tengah. Meskipun negara itu tidak pernah mengakui memiliki senjata nuklir, namun diyakini bahwa Israel memiliki sekitar 200 hulu ledak nuklir. (ita/)