"Mari kita rawat dan pelihara terus semangat moderasi beragama kita. Karena pada hakikatnya ber-Indonesia adalah beragama, dan sebaliknya, beragama pada hakikatnya juga ber-Indonesia," kata Menag seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (5/3/2019).
Menag berharap, Hari Suci Nyepi menjadi momentum umat Hindu untuk menemukan jati diri. Menurutnya, hal itu penting mengingat di tengah dunia yang mengglobal, terkadang manusia kehilangan arah dalam mengenali jati dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menag berpesan agar tidak berlebihan dalam hidup berbangsa dan beragama. Dia juga berpesan agar mendoakan pemilu bisa berjalan dengan damai.
"Mengabdi kepada bangsa dan mendoakan pemilu berjalan lancar, tertib dan damai, adalah bentuk pengamalan dari dharma negara atau kewajiban menjalankan perintah negara," ujar Menag.
"Selamat Hari Suci Nyepi dan tahun baru Saka 1941. Semoga kita mampu berintrospeksi diri agar kehidupan kita di masa mendatang menjadi semakin membaik," tutupnya.
Menurut Menag, Hari Suci Nyepi adalah saat yang juga tepat untuk merenungi apa yang sudah dilakukan selama ini dan apa yang akan dilakukan ke depan.
"Jadikan Nyepi untuk melakukan renungan tentang apa yang sudah dilakukan di dunia ini seiring dengan bertambahnya usia, dan apa yang belum dilakukan untuk kebaikan hidup di masa mendatang," pesannya. (rna/gbr)











































