Andi Arief Tertangkap Narkoba, Masinton: Nanti Jangan Bilang Kriminalisasi

Andi Arief Tertangkap Narkoba, Masinton: Nanti Jangan Bilang Kriminalisasi

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 04 Mar 2019 23:08 WIB
Masinton Pasaribu (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief ditangkap karena kasus narkoba. Elite PDIP Masinton Pasaribu menyesalkan peristiwa tersebut.

"Bagi saya, itu seharusnya tidak terjadi karena Andi Arief ini adalah pimpinan parpol, Wasekjen DPP Demokrat. Harusnya tidak terjadi dengan kejadian-kejadian seperti narkoba itu, ya apalagi komitmen partainya kan jelas, harusnya kan berikan teladan antinarkoba," kata Masinton di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Dia pun berharap tidak ada tuduhan kriminalisasi terhadap lawan politik berkaitan dengan kasus Andi. Menurut Masinton, kasus narkoba yang menjerat Andi murni tindakan kriminal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Kemudian kalau kasus ini jangan nanti dibilang kriminalisasi terhadap lawan-lawan politik Presiden. Ya kalau narkoba ya dihukum. UU-nya kan ada, kan gitu. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan politik," tuturnya.

Masinton pun sempat menyinggung soal kritik Andi Arief ke pemerintah yang kerap disampaikan lewat akun Twitter. Ia menyebut mungkin Andi mencuitkan hal itu di karena efek pemakaian narkoba.



"He-he-he..., ya mungkin saja, jadi terbawa ilusi-ilusi gitu. Halusinasi kadang ya, namanya efek ya. Itu kan bumbunya saja, efek," ujar Masinton.

Andi Arief ditangkap polisi lantaran diduga mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Polisi sempat menggeledah kamar tempat Andi Arief menginap selama 4 jam di Menara Peninsula Hotel, Jakarta Barat.

Foto-foto Andi Arief setelah ditangkap pun beredar. Di sebuah foto, tampak Andi Arief berada di dalam sel tahanan. Ia beralas kasur dan terdapat kotak-kotak kardus berwarna cokelat di ruang tahanan yang sama. (tsa/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads