"Yang perlu kalau kita menaikkan zakat itu ialah bagaimana terbuka dan diketahui orang itu manfaat," kata JK membuka Rakornas Baznas di Balai Kota Surakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Senin (4/3/2019).
JK menyoroti angka laporan saldo Baznas pada 2017 yang lebih dari Rp 1 triliun. Menurutnya, angka tersebut terlalu besar dan zakat dinilai harus segera didistribusikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bazis Jakarta akan Berubah Jadi Baznas |
Selain itu, JK mengajak Baznas berani menggandeng lembaga amil zakat dari luar negeri. Dia mengamati beberapa negara lain yang menyalurkan zakatnya ke Indonesia dengan jumlah yang sangat besar.
"Kerja sama itu bisa menyalurkan, karena zakat itu tidak punya batas negara. Jangan lupa, selama negara Islam, silakan," paparnya.
JK juga menyoroti wacana zakat yang akan disamakan penerimaannya dengan pajak. Dia menilai hal tersebut akan memberatkan.
"Kita harapkan rakornas ini dibicarakan bagaimana itu senang membayar lewat Baznas. Jangan kita bawa ke masyarakat menjadi birokratis. Kalau disamakan dengan pajak, itu hukumannya dunia. Sedangkan zakat, hukumannya akhirat," jelasnya. (fdu/nvl)