Kepala BNNP DKI Jakarta Johny Latupeirissa menyebutkan penangkapan jaringan berawal dari informasi yang diperoleh oleh tim. Info tersebut kemudian dikembangkan oleh tim BNNP.
"Dengan melakukan analisis intelijen, kemudian kita bisa mengetahui adanya informasi barang bukti narkoba yang akan masuk ke Indonesia yang dilakukan oleh jaringan internasional," kata Johny kepada wartawan di kantornya, Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Jakarta adalah bandar yang ada di lembaga pemasyarakatan," ucapnya.
Petugas awalnya menerima informasi adanya paket yang dikirim via pos Jakarta Barat dan tiba di Jakarta pada 25 Februari 2019. Paket itu dikirim ke alamat palsu, sehingga sempat 'menginap' di Kantor Pos selama lima hari.
"Kita mendapat informasi bahwa barang tersebut sudah tiba di Indonesia, sebanyak dua paket dari Jerman. Kemudian, setelah tiba di Indonesia, barang bukti tersebut kita pantau, barang bukti itu akan ke mana," sambungnya.
Hingga akhirnya pada 1 Maret 2019, dua orang datang ke Kantor Pos Jakarta Barat untuk mengambil paket. Keduanya, E dan D, langsung ditangkap saat itu.
"Kemudian, setelah kita tangkap, setelah dia mengambil barang bukti, kita tangkap dan kita kembangkan, dan hasil pengembangannya, mengarah kepada M (perempuan) yang menyuruh E dan D," sambungnya.
BNN DKI juga sudah mengantongi jaringan di atasnya yang ada di sebuah lapas. "Sebagaimana awal tadi saya sampaikan bahwa ini jaringan internasional bekerja sama dengan orang yang ada di lapas. Saya tidak sebutkan di lapas mana, karena ini masih rahasia kami, termasuk inisialnya. Yang jelas, masih di Jakarta," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan Belanda menjadi produsen terbesar ekstasi selama ini.
"Nah, kalau sumbernya sendiri, produksinya di mana, bisa di mana saja, terbesar di Belanda. Kesulitan kita saat ini, negara Eropa Barat, terutama Belanda dan Jerman, itu agak sulit untuk bekerja sama dengan alasan perbedaan hukum. Kalau menurut saya, ini kurang begitu logis," kata Arman.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini