"Nggak bagus juga, sih. Seharusnya lebih diproaktif dan dilatih lebih baik supaya mereka bisa berkembang. Karena kalau nggak, ketergantungannya cukup besar," kata Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ledia Hanifa, di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Ledia mengatakan Kartu Pra-Kerja tidak bisa menyelesaikan permasalahan pengangguran di RI. Menurutnya, salah satu solusi pengangguran di Tanah Air adalah bagaimana menyiapkan potensi warga yang sudah siap di dunia kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, lanjut politikus PKS itu, menyiapkan saluran lapangan pekerjaan dari sebuah perusahaan ke sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi.
"Sebetulnya nggak usah ada kartu itu. Yang paling penting bagaimana menyiapkan anak-anaknya. Kalau sudah disiapkan, juga dibuat link and match dunia usaha dengan sekolah dan kampus, itu bisa," paparnya.
Sebelumnya, Jokowi memamerkan Kartu Pra-Kerja di depan warga dalam acara makan bakso bersama di Cikarang. Jokowi menuturkan pemegang Kartu Pra-Kerja juga bisa digaji meski belum mendapat pekerjaan.
"Kartu ini nanti akan bisa dipakai untuk training-training yang diselenggarakan pemerintah. Setelah training, kita harapkan masuk industri. Kalau belum, akan diberi gaji atau honor dari sini," ujar Jokowi dalam acara Gebyar Bakso Merah Putih Indonesia Bersatu di Kota Deltamas Cikarang, Jawa Barat, Minggu (3/3).
Saksikan juga video 'Program Baru Jokowi: KIP Kuliah, Kartu Pra-Kerja dan Kartu Sembako Murah':
(idn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini