"Sudah menempati Huntara sekitar dua pekan lalu," kata salah seorang pengungsi, Uno di lokasi pengungsian Petobo, yang dilansir dari Antara, Minggu (3/3/2019).
Huntara untuk korban gempa dan likuefaksi Petobo di bangun di sebelah Timur dari lokasi eks-likuefaksi Petobo, atau terletak di Jalan Jepang. Warga menempati Huntara berukuran 3,6 x 4 meter yang dibangun oleh pemerintah. Huntara tidak dapat dihuni atau di tempati oleh semua jiwa dalam satu keluarga, bila satu keluarga lebih dari tiga orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Pemerintah Kelurahan Petobo menyatakan, Huntara yang dibangun pemerintah dan pihak lainnya untuk korban gempa dan likuefaksi pada 28 September 2018 saat ini belum rampung 100%.
"Sebagian warga belum menempati Huntara karena masih dalam tahap perampungan pekerjaan konstruksi, kata Lurah Petobo, Alfin H Ladjuni, di Palu.
Dia menjelaskan, baru sebagian kecil pengungsi setempat menempati Huntara disediakan pemerintah yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Dari data yang ada baru kurang lebih 900-an warga menempati Huntara dan sisanya masih bertahan di tenda-tenda darurat, " ujar Alfin.
Dia mengatakan, Huntara yang dibangun pemerintah untuk korban likuefaksi Petobo sebanyak 85 unit atau 1.020 bilik. Alfin menyatakan, Huntara yang dibangun nanti untuk menampung 4.000 lebih korban likuefaksi Petobo..
Saksikan juga video 'Tim ESDM Imbau Daerah Likuifaksi Jangan Dihuni Lagi':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini