"Buat kita tidak ada masalah orang mau silaturahmi, apalagi dengan begtiu kan kita bisa menguji sebarapa kepeduliannya tentang masyarakat Betawi. Buat kita, kita nggak punya nama, nggak punya ini, kriteria kita sederhana saja, seberapa kepeduliannya terhadap masyarakat Betawi, sebab ada hal yang belum dikerjakan berkaitan dengan pergub yang harusnya melengkapi Perda nomor 4 tahun 2015 tentang pelestarian kebudayaan Betawi," kata Luthfi saat dihubungi, Minggu (3/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu kan sikap politik teman-teman di bawah, namun ketika misalnya kita bisa melihat visi misi tentang kepedulian tentang Betawi, saya juga bisa kasih pengertian ke teman-teman. Itu aspirasi teman-teman di bawah," ujarnya.
Nama Agung Yulianto dan Syaikhu saat ini sudah diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lutfhi berharap calon yang terpilih nanti mau mengakomodir aspirasi masyarakat Betawi.
"Yang jelas kita orang Betawi cuma berharap aspirasi masyarakat Betawi bisa diakomodir. Ya saya kira yang kita lihat bagaimana visi dan misinya terhadap masyarakat Betawi, lalu aksinya," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris FBR Koordinator Wilayah Jakarta Selatan, Tri Ariadi, menegaskan penolakan terhadap calon wakil gubernur (cawagub) DKI dari PKS. FBR menyatakan akan meminta warga Betawi tak memilih PKS jika tetap memaksakan dua kadernya jadi cawagub.
FBR sudah menyampaikan penolakan ini sejak akhir Februari lalu. FBR memasang spanduk pernyataan menolak cawagub PKS yang dipasang di berbagai lokasi. FBR menolak karena mengaku tak kenal dengan dua nama cawagub PKS yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Tri mengaku sampai saat ini belum tahu ada komunikasi antara PKS dengan FBR.
Saksikan juga video 'FBR Tolak Cawagub DKI dari PKS, Alasannya Tak Kenal':
(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini