Jakarta - Perseteruan antara mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan eks wakilnya, Anwar Ibrahim kian memanas. Anwar akan menggugat Mahathir karena telah menuding dirinya sebagai homoseksual.Beberapa waktu lalu, Mahathir mengatakan bahwa dirinya memecat Anwar pada tahun 1998 demi mencegah Malaysia memiliki seorang pemimpin yang gay. Anwar dipenjara atas tuduhan sodomi setelah pemecatan itu, namun tahun lalu, tuduhan itu dicabut pengadilan. "Saya tidak bisa membiarkan orang seperti itu di kabinet saya, yang mungkin berhasil dan menjadi perdana menteri. Bayangkan kalau punya perdana menteri gay. Tidak seorang pun akan aman," cetus Mahathir kepada wartawan lokal belum lama ini.Anwar pun terkejut akan komentar Mahathir yang disebutnya sebagai fitnah itu. Apalagi setelah bulan lalu, pengadilan memutuskan mantan Deputi PM itu mendapat ganti rugi senilai US$ 1,2 juta atas sebuah buku yang menuliskan tuduhan sodomi terhadap dirinya."Saya tidak akan membiarkan kebohongan dan fitnah itu berkelanjutan. Karena itu, saya telah memerintahkan pengacara saya untuk mengajukan gugatan hukum terhadap Mahathir," ujar Anwar dalam sebuah statemen seperti dilansir
AFP, Selasa (20/9/2005)."Sejak awal saya telah menekankan bahwa pemecatan saya dari pemerintahan dan UMNO (partai berkuasa United Malays National Organisation) dilakukan sebagai bagian dari konspirasi politik tingkat tinggi," imbuh Anwar.Anwar yang pernah disebut-sebut sebagai pengganti Mahathir, dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998. Anwar dan kelompok-kelompok HAM bersikeras bahwa tuduhan itu direkayasa untuk mencegah dirinya menantang kekuasaan Mahathir.
(ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini