Gelar Aksi, Massa Gerakan Jaga Indonesia Ingin KPU Bebas Intimidasi

Gelar Aksi, Massa Gerakan Jaga Indonesia Ingin KPU Bebas Intimidasi

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 01 Mar 2019 14:08 WIB
Massa Gerakan Jaga Indonesia tiba di KPU. (Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Sejumlah orang dari Gerakan Jaga Indonesia sudah tiba di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka ingin menyampaikan pesan agar KPU bebas dari intimidasi politik.

"Aksi pada hari ini dalam rangka memerahputihkan Jabodetabek. Pesan yang kami sampaikan adalah di KPU ini agar KPU bebas dari intimidasi, radikalisme, dan tekanan-tekanan politik yang mengatasnamakan agama," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Gerakan Jaga Indonesia, Ronal Mulia Sitorus, di depan kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).


Bendera merah putih yang dipasang di sekitar KPUBendera Merah Putih yang dipasang di sekitar KPU. (Yulida Medistiara/detikcom)

Hari ini, massa dari Forum Umat Islam (FUI) juga akan menggelar aksi di KPU. Ronal mengatakan kelompoknya memang sudah merencanakan menggelar aksi pada hari ini di KPU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan massa dari Gerakan Jaga Indonesia tidak akan berorasi alias aksi diam. Mereka datang untuk menjaga 500 bendera Merah Putih yang telah dipasang sejak Kamis (28/2) malam.


"Kita satu hari ini akan menjaga Merah Putih yang kami sudah kibarkan semalam. Kita semalam mengibarkan Merah Putih di sepanjang Jalan Imam Bonjol sampai depan KPU. Kita Merah-Putihkan, sebagai simbol bahwa satu-satunya bendera kita adalah merah putih dan tidak ada bendera lain," tuturnya.

Bendera merah putih dipasang sebagai simbol satu-satunya bendera IndonesiaBendera Merah Putih dipasang sebagai simbol satu-satunya bendera Indonesia. (Yulida Medistiara/detikcom)

Ronal menyatakan massa Gerakan Jaga Indonesia tidak akan terlibat bentrok dengan kelompok mana pun. Dia mengklaim aksi ini sudah dikoordinasikan dengan polisi, KPU, camat, hingga lurah Menteng.


Ronal menegaskan kedatangan mereka untuk menjaga KPU dari intimidasi politik.

"Kalau ada aksi massa besar-besaran depan KPU, apalagi dia bukan partai politik berarti maksud dan tujuannya apa? Jadi kita menyampaikan dukungan pada KPU agar melaksanakan tugasnya dengan baik, bebas intimidasi, dan bebas tekanan-tekanan yang mengatasnamakan agama atau apa pun," ungkapnya. (jbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads