"Akan berkoordinasi dengan perusahaan agar bisa meminjamkan alat berat untuk melakukan evakuasi lanjutan," kata Deputi Bidang Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Nugroho Budi Wiryanto, yang dikutip dari Antara, Jumat (1/3/2019).
Tim evakuasi, kata dia, tidak bisa membongkar atau menyingkirkan material longsoran secara manual karena dipenuhi batu besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caranya hanya dengan menggunakan alat berat, itu akan kita koordinasikan dengan perusahaan," ujarnya.
Jenderal bintang dua itu memperkirakan kecil kemungkinan masih ada korban selamat dari peristiwa longsor tersebut karena tidak ada lagi sahutan ketika tim mencoba masuk melalui celah sempit.
"Kami belum tahu pasti berapa jumlah korban yang masih berada di dalam terowongan-terowongan kecil, jumlahnya baru bisa dipastikan setelah batu-batu kita singkirkan, kemudian dievakuasi," ujarnya.
Baca juga: Bupati: Evakuasi Korban Tambang Longsor Sulit, Batu Disentuh Runtuh
Hingga hari kedua, 27 orang dapat dievakuasi, 8 korban dinyatakan meninggal dunia, sementara 19 lainnya selamat dengan kondisi luka. Diperkirakan puluhan penambang emas masih berada dalam terowongan buatan pascalongsor.
Longsor terjadi pada Selasa (28/2) pukul 21.10 Wita saat kurang-lebih 60 orang menambang dalam lubang. Sementara mereka menambang emas di lokasi tersebut, tiba-tiba tiang dan papan penyangga lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil serta banyaknya lubang galian tambang. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini