"Pastinya banyak yang meneror saya dalam beberapa bentuk ya, seperti mengintimidasi saya untuk mungkin tidak bersuara di sini atau mungkin mereka berharap saya mencabut kasus ini," jelas Lasmi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Lasmi tidak membeberkan bentuk teror dan intimidasi terhadapnya itu. Teror itu dia terima setelah dia membuka suara di program 'Mata Najwa 2'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya teror, Lasmi juga merasa diintimidasi oleh beberapa pihak yang mendesaknya untuk dijadikan sebagai tersangka.
"Saya nggak tahu dari pihak mana, tapi mungkin saja dari pihak-pihak yang nggak suka dengan dibukanya kasus mafia bola ini," imbuhnya.
Lasmi datang ke Polda Metro Jaya untuk menemui tim Satgas Antimafia Bola guna menanyakan perkembangan kasus. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan soal teror itu ke tim Satgas.
"Tadi minta izin melaporkan ke LPSK, rencana Jumat kita mau melaporkan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Habis dari acara ini ya kita sisipin besok dan Jumat besok kita ke LPSK," katanya.
Sementara mengenai kasus yang dia laporkan, Lasmi mengaku terkejut dengan perkembangan tim Satgas. Menurutnya, sejumlah nama yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola di luar pengharapannya.
"Ini di luar dugaan kami karena kami melaporkan penipuan adalah dari Mbah Pri dan Tika, tapi ternyata tersangkanya malah semakin banyak begitu yang di luar ekspektasi kamilah," katanya.
Lasmi juga terkejut atas penetapan tersangka terhadap Joko Driyono. Padahal sebelumnya dia mengadukan soal mafia bola ini ke Joko Driyono.
"Sampai yang seharusnya kami mungkin mengadu kepada Pak Jokdri malah ternyata beliau jadi tersangka," katanya.
Meski begitu, Lasmi berharap kasus ini segera tuntas. Kasus ini, menurutnya, telah menyita banyak waktunya.
"Saya juga bingung ini kasus sampai kapan nggak selesai-selesai, karena saya pribadi merasa waktu saya habis dari kasus mafia bola ini, saya harap semoga cepat selesai," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini