"Apabila tercapai persetujuan, baik secara formal menghentikan perang di Korea, itu hal yang baik. Apalagi kalau penghentian pembuatan senjata nuklir. Itu memberikan keamanan di Asia Timur," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Diketahui bahwa Perang Korea tahun 1950-1953 yang melibatkan Korut yang didukung China dan Korsel yang didukung AS, berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata, bukannya perjanjian damai. Hal itu berarti Korut dan AS secara teknis masih dalam perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Asia Timur aman, seperti Korea, Jepang, Cina. Itu akan meningkatkan ekonomi kita secara umum," jelasnya.
Petinggi Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya telah tiba di Vietnam untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di KTT. Ini merupakan kali kedua Kim bertemu dengan Trump setelah sebelumnya bertemu di Singapura pada Juni 2018
Pertemuan kedua ini diharapkan akan membahas lebih konkret langkah denuklirisasi di Semenanjung Korea. Juru bicara Blue House menyatakan, jika AS dan Korut menyatakan berakhirnya Perang Korea, maka perjanjian damai secara formal kemungkinan baru akan ditandatangani pada 'tahap akhir proses denuklirisasi' di Semenanjung Korea. Itu berarti akan memakan waktu lama untuk terwujud.
Diketahui juga bahwa Komando Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dipimpin AS, Korut dan China semuanya menandatangani kesepakatan gencatan senjata itu. (fdu/gbr)











































