Atnan, salah seorang siswa SKO dari bidang takraw, mengatakan makanan yang didapatkan selama ini tidak memenuhi standar. Para siswa hanya diberi makan nasi dan ikan teri.
"Kami yang sekolah di SKO rata-rata atlit dari beberapa cabang olahraga, tentu pemerintah juga harus memperhatikan standar gizi yang diberikan kepada kami. Kita hanya diberi makan nasi dan ikan teri, tapi tidak ada sayurnya," kata Atna saat demo di gedung Dikbud Pemprov Sultra, Selasa (26/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah di SKO tidak hanya pada lauk-pauk. Siswa juga mengeluhkan fasilitas olahraga yang mulai rusak dan tidak layak pakai. Kendala lain yang dikeluhkan para siswa adalah dana transportasi bagi siswa dari sekolah menuju tempat latihan.
"Tidak ada uang transportasi yang diberikan kepada kami, padahal kami juga harus latihan," teriak siswa lainnya.
Kadisdikbud Sultra Asrun Lio, yang menemui ratusan siswa, mengatakan pihaknya akan turun langsung untuk memeriksa terkait lauk-pauk yang dikeluhkan siswa.
"Sebelumnya saya sudah turun ke SKO untuk meninjau, tapi saya tidak menemukan adanya keluhan terkait gizi makanan bagi siswa. Tapi saya akan kembali melakukan pengecekan. Jika hal itu benar, maka saya akan berikan tindakan tegas," tegas Asrun.
Ia juga mengaku telah menurunkan ahli gizi untuk selalu mengontrol gizi makanan bagi siswa di SKO. Terkait fasilitas olahraga yang juga dikeluhkan siswa, Asrun mengaku masih menunggu dana APBD untuk segera mengganti fasilitas yang sudah tidak layak pakai. Ditambahkannya pula, Dikbud Sultra telah mengajukan pengadaan minibus yang akan digunakan sebagai alat transportasi bagi siswa. (rvk/asp)