Emak-emak Kampanye Hitam ke Jokowi, PPP: Ini Cara Kotor

Emak-emak Kampanye Hitam ke Jokowi, PPP: Ini Cara Kotor

Robi Setiawan - detikNews
Senin, 25 Feb 2019 22:30 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyayangkan munculnya kampanye hitam yang menyebut, jika Joko Widodo terpilih lagi menjadi presiden, akan melegalkan pernikahan sejenis dan melarang azan. Kampanye yang dilakukan dua orang perempuan ini telah viral di media sosial beberapa hari terakhir.

"Saat ini tiba-tiba muncul kampanye yang menyosialisasikan bahwa Pak Jokowi akan membolehkan pria menikahi pria dan perempuan bisa menikah dengan perempuan. Ini adalah hoax dan cara kotor dalam kontestasi pemilu," kata Rommy, dalam keterangannya, Senin (25/2/2019).

Rommy menilai penyebaran hoax seperti kampanye ini sudah biasa dilakukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, mereka memang tidak memiliki program yang biasa mengungguli paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Yang bisa dilakukan, menurut Rommy, hanya propaganda hoax dengan berharap masyarakat mempercayainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rommy menambahkan cara seperti ini tentu saja menabrak semua aturan yang ada. Kampanye harus berdasarkan fakta, tidak menyebarkan hoax. Kampanye seperti itu, selain melanggar aturan pemilu, juga melanggar aturan hukum pidana.

"Namun, karena kubu Prabowo-Sandi terbiasa menabrak dan melanggar aturan, kampanye seperti ini pun tetap mereka lakukan," tambah Rommy.

Rommy yakin berbagai hoax yang disebarkan kubu paslon 02 tidak akan membuat masyarakat bersimpati kepada mereka. Justru simpati datang ke Jokowi-Ma'ruf, apalagi paslon 01 ini mempunyai program dan kinerja yang sudah diakui.

(idr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads