Viral Imam Salat di Munajat 212 Disebut Dua Orang, FPI: Itu Hoax!

Viral Imam Salat di Munajat 212 Disebut Dua Orang, FPI: Itu Hoax!

Mei Amelia Rahmat - detikNews
Minggu, 24 Feb 2019 12:13 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta - Foto peserta aksi munajat 212 yang sedang melaksanakan salat di Monas, Kamis (21/2/2019) menjadi viral di media sosial. Sejumlah netizen memperbincangkan foto dan menyebut imam salat ada dua orang.

Foto tersebut kemudian menjadi meme dan ramai di media sosial. Salah satu akun, MurTayo atau @MurtadhaOne, menjadikan foto tersebut sebagai meme politik.

"Q: "Kenapa Imamnya ada DUA?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


A: "Karena klo SATU itu Jokowi "


Dan semesta pun ngakak sampe langit ke tujuh ...


πŸ˜‚ 🀣," tulis akun @MurtadhOne seperti dilihat detikcom, Minggu (24/2/2019).


screenshot akun Twitter MurTayo.screenshot akun Twitter MurTayo. Foto: dok.istimewa


Sejumlah netizen membalas cuitan akun MurTayo dengan nyinyiran.

"Sholat di Monas Tidur di Istiqlal Ga salah emang dipanggil Kampret," tulis akun @rikoprayogaa.

"Karena wong edan kuwi bebas," tulis akun MCK 212.


Beberapa netizen menyoal soal panggung yang menjadi mimbar salat imam.

"Seumur hidup belum pernah sholat Ied di lapangan terus imamnya pakai panggung. Kalau tahu boleh gini kan praktis gak perlu shaf depan bergerak baru ngikut, tapi langsung lihat imamnya. Katak ikut Zumba gitu," tulis @hericz.

Dihubungi secara terpisah, Panglima FPI Maman Suryadi mengatakan bahwa hal itu hoax. Ia menyampaikan imam salat di munajat 212 tetap satu orang.

"Imam ya satu orang. Kita kan ada para habaib yang ikut, nggak mungkinlah imam dua orang," kata Maman.

Imam menduga foto tersebut sengaja diviralkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memberikan citra buruk terhadap aksi munajat 212 yang diklaimnya berjalan sukses.

"Sengaja mau menjelek-jelekan acara munajat 212 yang sukses besar," tambah Maman.

(mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads