Dilansir dari Yourgenome.org pada Sabtu (23/2/2019), PCR adalah alat umum yang biasa digunakan dalam laboratorium penelitian medis dan biologi. Alat ini biasa digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya kandungan gen untuk identifikasi patogen dari sedikit sampel DNA tertentu yang diujikan.
PCR bisa digunakan untuk mendeteksi berbagai kandungan DNA tergantung sampelnya, misalnya DNA babi, tikus, kucing, dan sebagainya. Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan PCR yang digunakan dalam laboratorium pengujian di pabrik Sido Muncul khusus digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan DNA babi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan menjelaskan mesin PCR ini baru dimiliki Sido Muncul sejak sekitar enam bulan yang lalu. Sejak saat itu pula menurutnya pengujian menggunakan mesin PCR telah dilakukan Sido Muncul untuk semua produk-produknya.
"Ini semua produk-produk Sido Muncul ini Kuku Bimo, Susu Jahe, kopi, Tolak Linu, Tolak Angin semua dites. Batch (tahapan) terakhir lho. Yang lama kami tesnya (kandungan) logam berat, pupuk, alfatoxin, pestisida, itu sudah kami lakuka bertahun-tahun," sambungnya.
Sido Muncul, lanjutnya, melakukan uji DNA tidak hanya ketika produknya sudah jadi, melainkan pengujian juga dilakukan kepada bahan-bahan baku pembuatan jamu, sesaat setelah diterima dari supplier.
"Kalau dia (bahan baku) sudah mengandung (DNA babi), sampel masuk ke kami ada kandungannya daging babi, kami tolak. Jadi nggak bisa (diterima)," ujarnya.
Irwan menyebut pengujian tes kandungan DNA babi dengan menggunakan mesin PCR dilakukan karena ia tidak mau konsumennya yang mayoritas muslim, menerima dan mengonsumsi produk Sido Muncul dengan kandungan babi di dalamnya.
"Saya ingin supaya konsumen saya yang 95 persen adalah muslim itu tidak melanggar syariat agama. Jadi kami tes terakhir adalah tes DNA untuk memastikan di dalamnya tidak ada yang haram," katanya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini