Sebanyak 28 saksi telah diperiksa untuk mencari titik terang perkara ini. Polisi kesulitan mengidentifikasi wajah pelaku karena kualitas rekaman CCTV yang terpasang di dekat lokasi penusukan tidak baik.
Hanya tampak dalam rekaman CCTV bahwa pelaku menusuk korban di sebuah gang yang sepi. Pelaku memang telah menunggu korban berjalan di gang di Jalan Riau itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noven menderita luka akibat senjata tajam di bagian dada kiri. Luka yang ditemukan di tubuhnya memanjang sekitar 22 cm. Dia tewas seketika berdekatan waktunya dengan kaburnya pelaku.
"Memang untuk wajah pelaku ini di CCTV tidak terlalu jelas. Lalu kualitas video CCTV juga kurang baik, ya," kata Kombes Truno.
Baca juga: Jejak Pembunuh Noven Masih Misterius |
Salah seorang pria berinisial S, yang tak lain mantan kekasih Noven, sempat diamankan. Namun, karena tak cukup kuat bukti, pria tersebut dilepaskan. Polisi juga sempat 'mengubek-ubek' laptop Noven, namun tak ada petunjuk mengarah ke siapa pelakunya.
Rekaman CCTV yang kualitasnya tak terlalu bagus membuat polisi memutuskan meminta bantuan kepada Federal Bureau of Investigation (FBI). Polri ingin meminjam alat canggih milik FBI guna mengidentifikasi wajah pria penusuk Noven yang terekam CCTV.
"Kita akan meminta bantuan kepada FBI (karena) mereka kan alatnya lebih canggih secara digital forensik. Untuk zoom yang lebih besar dan tidak pecah-pecah, sehingga kita bisa mengenali dengan jelas pelaku yang ada di CCTV tersebut," ujar Kapolres Bogor Kota Kombes Hendri Fuiser, Jumat (22/2).
Kombes Hendri tak menjelaskan lebih jauh apakah FBI telah merespons permintaan tersebut atau belum. Karena kualitas rekaman CCTV yang kurang bagus dan bukti-bukti yang belum cukup, hingga kini pembunuh Noven masih berkeliaran. (rna/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini