"Saya mengimbau seluruh warga Wakatobi yang merantau di Malaysia, terutama yang bergerak di sektor perikanan, agar tetap berhati-hati karena wilayah itu sangat ditakuti," kata Arhawi kepada wartawan, yang dilansir Antara, Kamis (21/2/2019).
Arhawi mengatakan saat ini pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk membebaskan kedua warga Wakatobi yang disandera itu. Salah satunya, menurut dia, telah melaporkan ke Pemerintah Provinsi Sultra untuk bersama-sama menindaklanjuti persoalan ini agar dapat terkomunikasikan baik dengan pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah ini merupakan masalah nasional, bukan hanya menimpa nelayan, namun ada beberapa kapal kargo pun pernah disandera ketika melewati wilayah yang dikuasai kelompok Abu Sayyaf," ujarnya.
Ia meminta masyarakat Wakatobi besama-sama mendoakan dua warga yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf agar segera dilepaskan. Arhawi juga mewanti-wanti bagi yang akan berlayar di perairan Sancaka Tawau, Malaysia. Menurutnya, itu merupakan salah satu perairan yang rawan.
"Setiap warga yang melintas di wilayah itu, baik warga Indonesia, Malaysia, maupun Filipina, tetap akan disandera," ungkapnya. (rvk/imk)