Indonesia sendiri terdiri dari berbagai negara kepulauan dan lautan, sehingga TNI atau ABRI dibagi menjadi tiga golongan yakni angkatan darat, angkatan udara, serta angkatan laut. Salah satu yang tergabung dengan ABRI atau TNI disebut sebagai Batalyon kavaleri atau yonkav.
Batalyon Infanteri dan Batalyon Kavaleri
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya saja pada Batalyon kavaleri di lingkungan Kostrad satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank stormer APC, lebih jauh 3 peleton membentuk satu kompi dan akhirnya 3 kompi membentuk satu batalyon.
Kavaleri sendiri populer dengan kendaraan yang digunakan di dalam pertempuran yakni kuda. Karena kavaleri merupakan pasukan berkuda di dalam pertempuran aslinya. Namun mengikuti perkembangan zaman seorang kavaleri dibekali oleh kendaraan tempur, seperti halnya tank dan panser.
Sedangkan untuk pembinaan kesatuan kavaleri berada dalam lingkungan tugas pussenkav, pusat kesenjataan kavaleri TNI AD yang bertugas menyelenggarakan pembinaan fungsi kesenjataan kavaleri.
Dalam artikel ini akan kita bahas mengenai berbagai sejarah dan informasi lainnya:
Baca juga: Ketika Kopassus Tak Kebagian Baret Merah |
Sejarah Kavaleri
Sejarah dari kavaleri sendiri sebenarnya mengacu pada sejarah kemerdekaan Indonesia. Adanya pertempuran di Surabaya pada bulan November 1945 yang melibatkan beberapa pemuda di Indonesia. Di antaranya adalah pemuda Sugiantoro yang kemudian hari menjabat sebagai Danpussenkav, dan beberapa pemuda lainnya. Pada saat itu para pejuang telah menggunakan beberapa ranpur panser hasil rampasan dari Jepang, Belanda dan Inggris untuk melawan tentara sekutu.
Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut sudah digunakan di beberapa daerah antara lain, akhir Desember 1949 di Palembang, dan awal tahun 1950 di Jawa dan juga Medan. Didorong oleh semangat dan juga cita-cita untuk merdeka, meskipun hanya menggunakan alat atau peralatan yang terbatas.
Para pemuda menggabungkan ranpur hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis baja. Selain itu bisa dikatakan Indonesia merdeka bukan hanya pahlawan saja, namun semangat para pemudanya untuk bisa mengalahkan sekutu atau musuh.
Selanjutnya pimpinan Angkatan Darat pada saat itu mengeluarkan surat keputusan, pembentukan organisasi satuan lapisan baja yang dikeluarkan pada tahun 1950 sehingga pada 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.
Persenjataan Kavaleri
Selanjutnya yang akan kita bahas mengenai kavaleri adalah bidang persenjataannya. Unsur dari persenjataan utama yonkav sebenarnya ada dua yakni tank dan panser. Ada yonkav yang persenjataan khusus panser saja, ada atau khusus tank saja, ada juga beberapa kavaleri yang memegang keduanya.
Contoh yonkav yang persenjataannya hanya tank hanya yonkav 1 atau tank Kostrad. Sedangkan khusus untuk panser contohnya adalah yonkav 7 atau panser khusus Kodam Jaya. Jika kavaleri yang memegang gabungan maka contohnya yonkav 9 atau serbu, yonkav 4 atau serbu, yang terdiri dari Kodam Jaya dan Kodam 3 atau Siliwangi. Kedua yonkav tersebut ditugaskan untuk bisa mengoperasikan kedua alat tempur tersebut agar bisa mengoperasikannya sewaktu-waktu dibutuhkan dalam perang.
Demikian yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank adalah bentuk yang paling umum dan paling banyak anggotanya. Selain itu masih terdapat juga satuan kavaleri lain yang tergabung dalam bentuk Kompi kavaleri yang berdiri sendiri atau juga dalam bentuk Detasemen kavaleri di lingkungan TNI AD.
Tank dan Penjajah
Jika kita merunut ke belakang, sebenarnya warisan lapisan baja dari Belanda ini memang sudah banyak mengundang pro dan juga kontra. Digabungkan, namanya kendaraan lapis baja KNIL adalah jenis panser dan tank marmont herrington, tank ringan Fikr dan lain sebagainya. Hampir semua panser milik KNIL diambil alih TNI.
Di antaranya yang paling menonjol adalah panser satuan yang saat ini diabadikan di depan museum Angkatan Darat Yogyakarta. Selain menangani kendaraan lapis baja Kapolri juga mengurusi pasukan berkuda. Dalam sejarah awalnya kavaleri memang menggunakan bahasa Prancis, yang berarti kuda. Namun di era modern ini pasukan berkuda malah tidak dominan lagi, sehingga digantikan dengan berbagai senjata berlapis baja.
Di antara personel KNIL yang masuk TNI, terdapat seorang pasukan bernama Kliise yang merupakan bekas Sersan KNIL yang ketika masuk TNI pangkatnya menjadi kapten. Dia menjadi salah satu komandan skuadron lapis baja di sisi lain bekas KNIL yang ikut masuk kavaleri. Koran Salem Sadeli yang menjadi koran Belanda saat itu menyebut, bahwa di tahun 1937 ada seorang pasukan yang diterima menjadi Taruna Akademi Militer dan berbeda jurusan kesenjataan Infanteri. Di masa revolusi dia masih perwira KNIL. Sedangkan sebuah koran memberitahukan bahwa ada seorang pria yang terlibat dalam usaha pemasukan bekas KNIL dan APRIS di awal tahun 1950-an.
Hal ini juga berkaitan dengan kejadian Ketika Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak. Di mana Letnan Slamet berada di dalam kendaraan lapis baja yang dikendarai kapten Klees. Sebelum sempat keluar, Klees telah mengingatkan Slamet namun ia bersikeras untuk tetap di dalam tank yang telah diperjuangkan.
Letnan Slamet terkena tembakan dan meninggal pada November 1950 di Ambon. Adanya kejadian ini tentu menjelaskan bahwa banyaknya rampasan perang yang digunakan oleh para pahlawan merupakan bantuan yang tidak terduga untuk mengalahkan musuh selanjutnya. Selain masalah yang dihadapi terkait pro dan juga kontra, kenyataanya tank yang selanjutnya dibeli dan dimiliki Indonesia memang bermula dari musuh.
Sebelum tahun 50-an, TNI belum sempat punya satuan lapis baja yang berisi tank dan juga panser pasukan republik. Pasukan yang memiliki panser adalah polisi istimewa yang belakangan dikenal sebagai brigade mobil atau Brimob. Diberikannya alat-alat KNIL tersebut pada TNI merupakan berkah bagi Angkatan Darat. Bagaimanapun pengadaan kendaraan lapisan baja bukan program yang murah dan juga mudah. Apalagi jika dilakukan pada zaman dahulu ketika masih mencoba melawan penjajah.
"Pada periode 1950-1957 kendaraan tempur yang digunakan dari ex Tentara Belanda berupa Tank Stuart, panzerwagon, Fordlink yang dipakai pada Perang Dunia II. Pada tahun 1956-1960 kendaraan tempur dalam kesatuan Kavaleri TNI-AD ditambah dengan tank keluarga AMX-13 ex Prancis juga keluarga Saladin ex Inggris," tulis Gema Bukit Barisan (Volume 12, 1984: 23).
Suka tidak suka warisan KNIL turut membangun dan memperkuat angkatan darat. Tak hanya itu kendaraan lapis baja ini sangat berguna untuk membantu para TNI, serta angkatan darat dalam menjaga Indonesia sejak awal. Beberapa mantan KNIL bahkan menjadi orang yang memiliki peran penting dalam pembangunan kavaleri Angkatan Darat.
(nwy/van)