Bawaslu Minta Massa Jokowi-Prabowo Tak Bawa Alat Peraga Saat Debat Ketiga

Bawaslu Minta Massa Jokowi-Prabowo Tak Bawa Alat Peraga Saat Debat Ketiga

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 20 Feb 2019 17:23 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua dari kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) saling memberi salam seusai debat capres 2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta - Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) menyoroti adanya pendukung capres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin yang membawa alat peraga di dalam ruang debat kedua Minggu (17/2/2019) kemarin. Bawaslu minta pendukung kedua kubu tidak membawa alat peraga dan saling ejek saat debat selanjutnya.

"Kesepakatan yang dibuat harus disepakati, misal nggak boleh bawa alat peraga atau alat kampanye seperti kemarin yang dibawa oleh (pendukung) paslon 01 itu dan saat jeda kemudian itu disepakati untuk tidak dipakai. Jadi komitmennya harus sama-sama dibangun dari kedua belah pihak," kata Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin, di KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).


Selain itu, Bawaslu meminta para pendukung atau tim hore tidak saling menjelekkan. Bawaslu memperbolehkan para pendukung menyemangati kandidat asalkan di waktu yang tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kami sudah menyampaikan beberapa usulan perbaikan, termasuk posisi-posisi duduk terlalu sempit antara jumlah orang dan ruangan kemarin membuat suasana meriah dan juga ungkapan atau semacam hore-hore yang menjelekkan. Nah, itu kan nggak boleh saling serang tepuk tangan," ujarnya.

"Kalaupun ada semacam penyemangat, ya, yang positif ke masing-masing aja tidak untuk menyerang salah satu atau lawan," ungkapnya.


Oleh karena itu, Bawaslu mengusulkan agar jumlah pendukung di ruang debat dikurangi. Hal itu untuk mengurangi keriuhan di dalam ruangan.

"Keriuh-rendahan penonton di dalam itu yang kemudian kita sepakati kita rekomendasikan ke KPU untuk mengurangi jumlah pendukung yang diajak, masing-masing paslon kita rekomendasikan hanya membawa 50 suporter," kata Afif.

Sementara itu, Bawaslu juga akan membahas lagi terkait kandidat capres-cawapres yang membawa alat tulis kantor (ATK) seperti pulpen. Sebab, pada debat sebelumnya, ada kesepakatan di antara dua kubu bahwa ATK diperbolehkan dibawa ke panggung debat.

"Kesepakatan yang kemarin boleh masalahnya. Kalau itu kemudian dianggap mengganggu dan lain-lain, nanti akan disepakati karena ini masih forum evaluasi," ujar Afif.

Sebelumnya, KPU akan mengurangi jumlah pendukung yang berada di ruang debat, dari sebelumnya 100 untuk tiap pendukung capres menjadi 50. KPU menyebut hal itu untuk menjaga situasi di dalam ruang debat kondusif.

"Usul dari Bawaslu juga tadi sudah disampaikan karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman, dan lebih fokus. Jumlah pendukung diusulkan nanti dikurangi, nanti jumlahnya ya kurang-lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Ketua KPU Arief Budiman di kantornya seusai rapat evaluasi debat kedua, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).


Saksikan juga video 'Sandi Tidak Yakin Jokowi Gunakan Earpiece Saat Debat':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads