Bela Dahnil soal Jalan 'Simsalabim', Fadli Zon: Data 191 Ribu Km Ngawur

Bela Dahnil soal Jalan 'Simsalabim', Fadli Zon: Data 191 Ribu Km Ngawur

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 17:40 WIB
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. (Azizah/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membela Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang menyindir klaim Presiden Joko Widodo soal 191 ribu kilometer jalan desa. Fadli Zon menilai data yang digunakan Jokowi ngawur.

"Saya kira itu agak ngawur juga datanya, coba diperiksa lagi. Jalan desa itu kan amanat undang-undang. Siapa pun presidennya, pasti akan menjalankan amanat undang-undang untuk menggelontorkan jalan desa," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2/2019).


Fadli mengatakan sudah seharusnya dana desa dipakai untuk jalan desa. Namun Fadli meragukan keakuratan data 191 ribu km jalan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah kalau dana desa dipakai jalan desa, yang memang sudah seharusnya begitu. Tetapi sampai 191 ribu, apakah itu data yang akurat? Menurut saya harus diperiksa lagi datanya. Yang saya dengar data ini bukan data yang benar, bukan data yang akurat," imbuhnya.

Menurut Fadli, tidak ada yang istimewa dari membangun jalan desa karena memang sesuai dengan amanat undang-undang. Undang-undang tersebut, dikatakan Fadli, sudah ada sejak pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bahwa jalan setapak kemudian ditambal menjadi lebih bagus ya itu memang amanat undang-undang. Dan undang-undangnya dibikin bukan pada masa sekarang, itu pada periode yang lalu, pada zaman Pak SBY. Nggak ada yang hebat itu. Semua orang pasti menjalankan itu kok," ujar Fadli.


Fadli mengklaim Prabowo turut mencetuskan gagasan soal dana desa, bahkan jauh sebelum adanya undang-undang terkait. Meski demikian, Fadli menilai pemberian dana desa di masa pemerintahan Jokowi tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

"Setahu saya, Pak Prabowo dari sebelum ada undang-undang ini juga udah termasuk yang punya gagasan Rp 1 miliar satu desa dulu. Bahkan pernah dibagikan pakai surat segala macam ke seluruh.... Mungkin 10 tahun yang lalu. Jauh sebelum ada undang-undang itu," ujarnya.

"Malah sekarang dana desa itu masih kurang. Rata-rata masih di kisaran Rp 800-an juta, padahal janjinya waktu itu Rp 1,4 miliar. Jadi menurut saya ini under performance. Harusnya dana desa kita Rp 1,4 miliar, rata-rata gitu," imbuhnya.

Sebelumnya, saat debat capres putaran kedua, Jokowi memaparkan visi dan misi sesuai dengan tema, yaitu infrastruktur, energi, pangan, lingkungan hidup, dan sumber daya alam. Di bidang infrastruktur, Jokowi bicara soal penggelontoran dana desa.

"Kita tahu dalam tiga tahun ini telah kita gelontorkan Rp 187 triliun dana desa ke desa desa. Apa yang kita dapatkan dari dana ini? Telah dibangun 191 ribu kilometer jalan di desa. Ini jalan produksi yang sangat bermanfaat bagi para petani dan juga 58 ribu unit irigasi yang telah kita bangun dari dana desa," kata Jokowi saat debat.

Klaim Jokowi tersebut dipertanyakan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak lewat Twitter. Dia bertanya-tanya soal cara Jokowi mewujudkannya.

"Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali keliling bumi atau 15 kali diameter bumi. Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi," cuit Dahnil.


Saksikan juga video 'Mendes: Pertama Dalam Sejarah, Indonesia Bangun Jalan Desa 158.691 km':

[Gambas:Video 20detik]

(azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads