"Saya tidak habis pikir kenapa kebohongan demi kebohongan selalu diproduksi tim Prabowo-Sandi. Fakta disembunyikan dan dimanipulasi. Benar-benar nirmoral. Tidak berakhlak," ungkap Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).
Fauzan mengaku sebagai mantan Panglima GAM wilayah Linge. Wilayah tersebut meliputi Aceh Tengah dan Bener Meriah, lokasi lahan Prabowo yang berupa hutan tanaman industri (HTI) berada. Menurut Fauzan, eks kombatan GAM tak pernah memanfaatkan lahan milik capres nomor urut 02 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengakuan Eks Panglima GAM itu benar-benar membuka tabir produsen dusta yang terus bekerja menutupi aib Prabowo," tutur Toni.
Soal lahan Prabowo yang disebut dimanfaatkan eks personel GAM disampaikan oleh Sandiaga dan koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Toni meminta Sandiaga Uno dan Dahnil meminta maaf kepada rakyat Aceh terkait klaim tersebut.
"Sandi dan Dahnil harus minta maaf kepada rakyat Aceh terutama eks GAM yang nama mereka dicatut dengan keji dan kejam. Bila tidak maaf, bisa membuat kemarahan rakyat Aceh kepada Prabowo-Sandi," sebut Sekjen PSI itu.
Lahan Prabowo menjadi perhatian seusai debat kedua pilpres lalu. Jokowi menyinggung soal lahan Prabowo seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh Tengah. Sandiaga dan Dahnil pun lalu mengatakan tanah Prabowo dimanfaatkan oleh aktivis GAM untuk meningkatkan ekonomi mereka.
Statement tersebut lalu dibantah oleh Fauzan selaku eks Panglima GAM wilayah Linge. Ia membantah ada eks kombatan GAM yang memanfaatkan lahan Prabowo untuk garapan mereka.
"Melalui media ini kami tegaskan bahwa pernyataan Dahnil dan Sandiaga Uno yang menyatakan bahwa lahan Prabowo S dimanfaatkan dan dikuasai oleh eks GAM adalah dusta," kata Fauzan, Selasa (19/2).
"Kami bersama 102 eks pasukan GAM wilayah Linge sama sekali tidak ada niat, apalagi ingin menguasai lahan milik Prabowo. Kami tahu benar siapa saja yang pernah menjadi pasukan, bukan saja dirinya, tetapi sampai keluarga mereka kami tahu persis dan tidak ada satu pun dari mereka yang menduduki tanah milik Prabowo," imbuhnya.
Meski begitu, eks kombatan GAM bernama Marzuki AR alias Wen Rimba Raya mengaku menggunakan lahan negara yang dikuasai Prabowo di Aceh. Hanya, garapan lahan itu atas nama personal.
"Itu kan kita sebut kan personal. Yang namanya organisasi itu kan kalau di Aceh ini kan organisasi GAM itu kan KPA (Komite Peralihan Aceh). Jadi banyak kalau personal itu. Keterlibatannya ya banyak," ujar Marzuki kepada detikcom, Selasa (19/2).
Menurutnya, tak semua eks kombatan GAM memanfaatkan lahan dari PT Tusam Hustani Lestari (THL) milik Prabowo. Namun dia tak menampik jika dikatakan banyak juga eks kombatan GAM yang diperbolehkan memanfaatkan lahan negara yang dikuasai Prabowo dengan status hak guna usaha (HGU) tersebut, termasuk dirinya.
"Intinya, perusahaannya itu memberi kesempatan bagi eks kombatan untuk berusaha. Contohnya, dulu kan perusahaannya itu kan pemasok KKA (Kertas Kraft Aceh), pascakonflik. Jadi banyak yang orang-orang kita bekerja di situ, menebang pinus untuk memasok itu, kita juga dapat rezeki di situ. Kita juga nanam tumpang sari kita juga diperbolehkan nanam di situ, tapi kita nggak boleh jadiin hak milik karena kita kan tahu itu HGU," tuturnya.
Saksikan juga video 'Jokowi Ungkap Lahan Prabowo, PDIP: Bukan Menyerang Pribadi':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini