"Ternyata memang ini didesain, ada orang di dalam rombongan pak gubernur yang membocorkan ini ke KPK," kata pengacara Pemprov Papua Stefanus Roy Rening kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/2/2019).
Roy menyebut ada konspirasi antara oknum Pemprov Papua dengan KPK dalam OTT yang gagal itu. Sebab, rapat itu hanya dihadiri oleh pejabat pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pertemuan sangat khusus antara DPRD, gubernur Papua, tim anggaran Pemda dan Kemendagri. Tapi kenapa foto itu keluar setelah kita lihat WhatsApp itu, itu keluar ke WhatsApp-nya Gilang. Sehingga kita berpendapat ada konspirasi untuk menjatuhkan gubernur Papua," lanjutnya.
Roy juga mengungkap ada indikasi rekayasa lainnya dalam OTT itu. Dia mengungkap sebelumnya ada oknum yang meminta sejumlah uang kepada Kabid Anggaran Pemprov Papua Nus Weya.
"Itu yang kita katakan berdesain kerja sama antara oknum rombongan pak gubernur dengan ini," imbuhnya.
Roy sangat yakin bahwa OTT gagal itu sebuah konspirasi untuk menjatuhkan citra Pemprov Papua. Maka dari itu, pihaknya meminta agar Polda Metro Jaya mengusut tuntas laporannya itu terkait dugaan pencemaran nama baik atau fitnah.
"Caranya apa? Cuma satu-satunya cara mengungkap konspirasi ini, kita minta Krimsus supaya tidak fitnah, ini kita duga ya. Kita minta KPK harus jujur menyerhakan semua barang bukti karena mereka lembaga penegak hukum," tandasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini