"Jadi memang betul Pak Jokowi mau menyerang, dan mau menjebak, mencari-cari kesalahan Pak Prabowo biar peristiwa TPID di debat capres 2014 terulang," ujar Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria, kepada wartawan, Senin (18/2/2019).
Pada debat capres tahun 2014, Jokowi melempar pertanyaan dengan singkatan TPID kepada Prabowo. Namun saat itu Prabowo tak mengetahui kepanjangan dari TPID tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak jelas itu pertanyaan. Pak Jokowi lupa, Pak Prabowo itu pinter bahasa Inggris, Jerman, Prancis. Sementara Pak Jokowi bahasa Inggris aja masih belepotan sehingga Pak Prabowo ingin memastikan unicon apa unicorn. Itu ada perbedaan mendasar antara unicorn dan unicon. C-O-R-N atau C-O-N," tuturnya.
"Sehingga Pak Prabowo memastikan itu yang online-online itu. Karena Pak Jokowi nggak clear nyebutnya," sambung Riza.
Riza mengatakan, seminggu sebelum debat, Prabowo bertemu dengan pelaku-pelaku unicorn sehingga tidak mungkin Ketum Gerindra itu tak memahami istilah unicorn.
"Lagian seminggu yang lalu Pak Prabowo itu ketemu dengan pengusaha unicorn. Jadi Pak Prabowo menguasai unicorn. Makanya ketika dibahas unicorn salah satu tanggapan Pak Prabowo jangan buru-buru dikenakan pajak. Karena kan ini bisnis baru berkembang. Jangan semua serba dipajakin. Ini Pak Prabowo mengerti betul. Justru Pak Prabowo mengerti betul yang substansi," kata Riza.
Sebelumnya, dalam debat, Jokowi bertanya kepada Prabowo soal cara mendukung perkembangan startup unicorn di Indonesia. Prabowo sempat memastikan terlebih dahulu maksud unicorn yang disampaikan Jokowi.
"Infrastruktur apa yang akan Bapak bangun untuk mendukung perkembangan unicorn Indonesia?" kata Jokowi.
"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo bertanya balik. Jokowi tampak tak mendengar jelas pertanyaan balik Prabowo sehingga tak merespons dengan jawaban jelas.
Prabowo lantas memaparkan komitmennya untuk perkembangan unicorn di Indonesia. Jika terpilih, Prabowo akan memangkas sejumlah regulasi yang, menurutnya, bisa memperlancar perkembangan startup unicorn di Indonesia.
Dalam istilah startup atau perusahaan rintisan, unicorn adalah startup yang valuasinya lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Saat ini, ada 4 startup unicorn yang dimiliki Indonesia dan sering disebut-sebut Jokowi, yakni Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
Menonton Lagi Keseruan Jokowi-Prabowo Bahas Unicorn, Simak Videonya:
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini