"Selaku rekan separtai sekaligus lawyer-nya, menurut saya Bang Fadli tidak perlu meminta maaf kepada siapapun terkait puisi tersebut. Dalam konteks hukum (puisi) itu masih dalam ranah kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi,' kata anggota Direktorat Advokasi BPN Habiburokhman saat dimintai tanggapan, Senin (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isu puisi ini sangat kental motif electoralnya. Awalnya ada yang menuduh puisi tersebut mengarah ke Mbah Moen. Setelah Bang Fadli membantah dan tunjukkan bukti kedekatan dengan Mbah Moen, mereka cari alasan lain yang, berputar-putar," jelasnya.
Habiburokhman menganggap Fadli sebagai seorang negarawan. Karena itu dia bersedia meminta maaf ke Mba Moen.
"Tapi saya bisa pahami Bang Fadli minta maaf karena beliau negarawan yang tidak mau kegaduhan terus berlanjut," ujar politikus Gerindra itu.
Diberitakan sebelumnya, Fadli kembali menegaskan dirinya tidak menyasar Mbah Moen dengan puisi 'Doa yang Ditukar'. Fadli meminta maaf kepada Mbah Moen karena puisinya menurutnya telah disalahartikan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
"Puisi saya, 'Doa yang Ditukar', hingga hari ini terus digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah dan memanipulasi informasi. Saya difitnah sebagai telah menyerang KH Maimoen Zubair melalui puisi tersebut. Tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal, mengingat saya sangat menghormati KH Maimoen Zubair dan keluarganya," kata Fadli Zon kepada wartawan, Minggu (17/2).
Di Samping Jokowi, Mbah Moen 'Kepeleset' Doakan Prabowo, Simak Videonya:
(zak/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini