Kakorlantas Tepis 'Tol Jokowi Pembunuh Bayaran': Sudah Layak Uji

Kakorlantas Tepis 'Tol Jokowi Pembunuh Bayaran': Sudah Layak Uji

Dhani Irawan - detikNews
Minggu, 17 Feb 2019 13:55 WIB
Kakorlantas Irjen Refdi Andri (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Kakorlantas Irjen Refdi Andri bicara soal tudingan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, tentang jalan tol 'pembunuh bayaran'. Refdi menyebut jalur tol yang ada saat ini tentunya sudah melalui proses kelayakan.

"Yang namanya pembangunan itu kan, mana kala sudah selesai dia kan lakukan uji. Itu namanya uji layak fungsi jalan. Baru perencanaan saja sudah dilakukan evaluasi, menjelang dioperasionalkan juga dilakukan evaluasi, dilakukan pengkajian," sebut Refdi kepada detikcom, Minggu (17/2/2019).
Dian Fatwa sebelumnya menyamakan jalan tol yang dibangun semasa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai pembunuh bayaran karena, menurutnya, sering menyebabkan kecelakaan. Namun Refdi menyebut faktor penyebab kecelakaan tidak hanya pada infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau faktor-faktor kecelakaan itu kan banyak, ada faktor manusianya, ada faktor cuaca juga, ada faktor kendaraan juga, faktor jalur juga, dan pada umumnya juga tidak sendiri-sendiri," ujar Refdi.

Jalan tol 'pembunuh bayaran' itu, disebut Dian, lantaran bentuknya sebagai rigid pavement atau jalanan yang kaku dan--menurutnya--tidak memenuhi standar sebagai jalan tol karena tidak ditambah aspal. Dia mencontohkan jalur tol itu seperti di Trans Jawa. Namun anggapan itu ditepis Refdi.

"Cukup bagus saya kira. Sarana-prasarana memadai, kemudian lajurnya juga cukup bagus, kemarin kita juga lakukan survei sebelum Natal, sebelum tahun baru kita lakukan survei," ucap Refdi.
Tudingan jalan tol 'pembunuh bayaran' itu awalnya disampaikan Dian dalam suatu acara diskusi pada Sabtu, 16 Februari 2019. Dia menyindir pembangunan jalan tol di masa pemerintahan Jokowi yang mengabaikan keselamatan manusia karena, menurutnya, bangunan jalan tol itu tidak memenuhi standar sehingga menyebabkan kecelakaan.

"(Sebanyak) 90 persen (penyebab kecelakaan di tol) karena apa? Karena bannya meletus, karena aspalnya banyak diampelas, karena pembangunan aspalnya tidak sampai 5 sentimeter," ucap Dian.

"Ternyata kita masuk jalan tol, jalan tol pembunuh bayaran, masuk jalan tol bayar tapi mati," imbuh Dian.



Tonton video Tol Japek-Becakayu Si Pemangkas Kemacetan:

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads