"Kedatangan kita ke sini kan untuk memastikan adanya ledakan, juga untuk mengetahui jenis bahan peledaknya apa itu," kata Kasubdit Bahan Peledak Puslabfor Mabes Polri Kompol Jakaria ditemui di lokasi ledakan granat di Cibungbulang, Bogor, Jumat (15/2/2019).
"Kita sudah cek dan kita temukan serpihan bekas ledakan, ini artinya memang ada ledakan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata Jakaria, pihaknya akan membawa sampel bekas ledakan untuk dicek lebih jauh di laboratorium. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jenis granat yang meledak dan menewaskan Mubarok dan Doni.
"Setiap ledakan itu kan meninggalkan residu ya, nah itu yang jadikan sampel dan nanti kita cek di laboratorium. Hasilnya nanti sekitar 2 hari ya," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan detikcom, lokasi ledakan granat yang menewaskan Mubarok dan Doni kini masih dipasangi garis polisi. Titik ledakan berada persis di depan tembok pagar kediaman Mubarok dan keluarganya. Belasan lubang bekas ledakan masih terlihat jelas di tembok pagar berwarna kuning itu. Bercak bekas asap juga masih tampak. Di luar garis polisi, warga masih berkerumun untuk melihat langsung lokasi ledakan.
Diberitakan sebelumnya, sebuah granat meledak di Kampung Wangun Jaya, RT 02 RW 06, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Kamis (14/2). Dua anak meninggal dalam peristiwa tersebut, sementara satu anak lain masih dalam perawatan di RSUD Leuwiliang Bogor.
Korban tewas bernama Muhammad Mubarok bin Abdul Majid (10) dan Muhammad Doni (14). Sementara korban selamat dan masih dalam perawatan medis adalah Khoirul Islami (10).
Korban Muhamad Mubarok meninggal di lokasi setelah mengalami luka parah di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya akibat ledakan granat. Sementara Doni meninggal dunia saat menjalani perawatan dan persiapan operasi di RSUD Leuwiliang pada Kamis (14/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Saksikan juga video 'Granat Meledak di Bogor, 2 Bocah Tewas':












































            