"Saya urang Sunda. Kalau urang Sunda kudu milih urang Sunda. Saya mempresentasikan orang Sunda," ujar Ma'ruf Amin di Pesantren Miftahul Huda Al Musri, Kertajaya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama orang Sunda tidak menjadi cawapres. Sejak Pak Umar Wirahadikusumah. Dulu orang Sunda jendral, sekarang Sunda kiai," ujar Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, jika orang Sunda tidak memilih perwakilan orang Sunda, ia menganggapnya 'keterlaluan'.
"Urang Sunda nggak milih urang Sunda jadinya Sunda kabina-bina (keterlaluan). Bilang aja ente Sunda kabina-bina sia mah," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga bercerita soal banyaknya komentar yang memandang sebelah mata dirinya sebagai cawapres. Ma'ruf kemudian menjelaskan rekam jejaknya yang pernah menjabat di berbagai posisi di pemerintah.
"Saya bilang saya pernah jadi anggota DPRD, DPR, Wantimpres, tapi yang penting saya itu merepresentasikan santri. Saya ingin santri punya semangat masa depan. Santri itu bisa jadi kiai, bisa jadi bupati, banyak santri jadi bupati sekarang," ujar Ma'ruf.
"Santri bisa jadi wakil presiden, bisa jadi presiden. Buktinya Gus Dur. Saya harapkan lagi nanti ada santri jadi presiden. Dan santri itu siapa tahu dari pesantren Al-Musri," ujar Ma'ruf. (idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini