"KBRI Kuala Lumpur akan terus bekerja sama dengan PDRM untuk penanganan kasus mutilasi ini. Dalam hal dipastikan secara resmi bahwa kedua korban adalah WNI, KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pelindungan yang diperlukan secara maksimal meliputi penanganan jenazah korban dan tindak lanjut penanganan hukum atas kasus ini," tulis keterangan resmi dari KBRI Kuala Lumpur sebagaimana dilihat detikcom, Kamis (14/2/2019).
Selain Nuryanto, WNI lainnya yang diduga dimutilasi dalam kasus yang sama adalah Ai Munawaroh. KBRI Kuala Lumpur sudah berkomunikasi dengan keluarga Nuryanto dan Ai. KBRI Kuala Lumpur menambahkan, PDRM sudah mengambil sampel DNA dari keluarga Nuryanto dan Ai serta menyerahkan data sidik jari korban untuk pencocokan rekam data sidik jari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini diketahui pada 26 Januari lalu, di mana jenazah Nuryanto dan Ai ditemukan di pinggir Sungai Laboh, Selangor.
Pihak keluarga baru mengetahui ternyata Nuryanto pergi bersama Ai ke Malaysia pada 17 Januari. Sang istri, Meli Rahmawati (33), hanya mengetahui sang suami pergi sendiri ke Malaysia untuk menagih uang hasil penjualan tekstil di sana sebesar Rp 7 miliar.
Selama di Malaysia, Nuryanto diketahui tiga kali pindah hotel dan selalu ada komunikasi dengan keluarga. Namun, pada Senin, 22 Januari, hilang kontak. Nuryanto tak bisa dihubungi. (dkp/fjp)











































