"Nanti kita ceklah kebenarannya kenapa. Mungkin harus ditemui keluarganya, apa masalah-masalahnya. Nanti kita akan datangi," ujar Fadli Zon kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Yang jelas, Fadli membantah isu pencalegan via Gerindra dibebani biaya. Fadli Zon mengatakan partai justru membantu caleg dengan memberikan atribut kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolsek XI Koto Tarusan, Iptu HM Thamrin, mengatakan motif Shanie melakukan bunuh diri diduga karena masalah keuangan saat nyaleg. Namun ada juga dipicu akibat adanya KDRT oleh suami.
Polisi kemudian menetapkan suami caleg Gerindra Shanie Fiercelly berinisial HJ sebagai tersangka.
Thamrin menjelaskan, berdasarkan autopsi di RS Bhayangkara Padang, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Shanie, yakni di kepala dan bagian dada.
"Kedua tanda-tanda ini cocok dengan hasil penyidikan yang kita lakukan di lapangan dan keterangan saksi anaknya sendiri," terang Thamrin kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).
Terkait kasus ini, polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi. Dari pemeriksaan itu, diketahui perkelahian dan terbatasnya ekonomi selama ini menjadi pemicu keributan Shanie dan suaminya, HJ.
"Ditambah lagi mengikutsertakan diri sebagai caleg Partai Gerindra selama ini. Jadi suaminya komplain pada intinya. Tidak menerima istrinya ikut dalam kegiatan caleg, karena faktor ekonomi tadi," kata Thamrin.
"Suaminya sudah menyangkal dan mengatakan saya tidak punya uang untuk itu. Ini kejadian sudah berlarut-larut, nih. Karena mencalonkan itu kan sudah lama, bukan baru-baru ini," imbuh Thamrin.
Shanie, caleg Gerindra nomor urut 6 Dapil II untuk DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, ditemukan tergantung di kamar rumahnya yang berada di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan, Rabu (6/2).
Tonton juga video Caleg Gerindra Gantung Diri, Sandi Janjikan Kesehatan Jiwa Masyarakat:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini