JK Larang Ahok Gabung TKN, NasDem: BTP Punya Porsi Sendiri

JK Larang Ahok Gabung TKN, NasDem: BTP Punya Porsi Sendiri

Tsarina Maharani - detikNews
Rabu, 13 Feb 2019 11:45 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) (Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta - NasDem menyebut Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok punya porsi tersendiri dalam mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Ahok ditegaskan NasDem tak bisa bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Pak Ahok ya, mengambil bagian sesuai porsinya. Kan memang sudah disampaikan Pak Ahok bukan bagian dari TKN, tapi akan ambil bagian sendiri untuk mendukung Pak Jokowi," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Johnny menegaskan Ahok sudah tidak mungkin didaftarkan sebagai anggota TKN. Alasannya, surat keputusan (SK) mengenai TKN Jokowi-Ma'ruf Amin sudah diteken.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SK-nya sudah jadi. Sudah terbentuk dan sudah bekerja. Pak Ahok mengambil bagian nanti ambil bagian sendiri," ujarnya.

Lagi pula, kata Johnny, Ahok punya agenda pribadi selepas menjalani masa tahanan di Rutan Mako Brimob. Johnny menyebut TKN Jokowi-Ma'ruf menghormati privasi Ahok.

"Kan sekarang Pak Ahok katanya sedang sibuk dengan urusan pribadinya. Jadi kami mendukung privasinya. Pak Ahok kan mau menikmati waktu, mau menikah juga katanya, kami tentu mendoakan," tutur Johnny.

Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla (JK), sebelumnya menegaskan larangan Ahok bergabung dengan TKN. "Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah, jangan (Ahok masuk TKN)," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

JK menganggap, jika Ahok masuk ke TKN, hal itu akan mengingatkan masyarakat terkait kasus penistaan agama. Menurut dia, masyarakat yang meyakini Ahok bersalah akan mengira Jokowi mendukung Ahok. (tsa/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads