"Kalau memang tahu siapa yang dimaksud, sebut saja. Kenapa harus takut?," ujar juru bicara TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani, ketika dihubungi detikcom, Selasa (12/2/2019) malam.
Fadli Zon diancam santri di Kudus lantaran tak mau meminta maaf soal puisi 'Doa yang Ditukar'. Fadli justru meminta agar puisinya itu tak jadi 'gorengan' politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia (Fadli Zon) kan biasa berkelit seperti ini, nanti jika dibilang pakai strategi mirip firehose of falsehood nggak terima, yang pasti saya sangat menyesalkan saja, Mbah Moen itu adalah guru dari para ulama, orang tua yang kita hormati tersebut dijadikan bahan celotehan yang tidak pantas," katanya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menambahkan, Fadli Zon seharusnya berhati-hati dalam berucap. Ia menganggap orang timur itu sangat kental dengan agama, terlebih jika sembarangan mengaitkan seorang kiai.
"Sebagai orang timur dengan adab yang tinggi, mestinya Pak Fadli memahami bahwa posisi kiai dalam sosiologis masyarakat Indonesia. Kiai begitu mulia ditengah masyarakat jadi kita perlu berhati-hati," tuturnya.
Karding menyebutkan, apabila ada yang menggerakkan santri di Kudus, itu pasti orang yang membela ulama.
"Orang yang diduga menggerakkan kalau benar yang pasti orang itu adalah pembela ulama, yang tidak ingin ulama dipermalukan, yang menjaga martabat ulama sebagai warasatul anbiya (pewaris para nabi)," ucapnya.
Sebelumnya, kelompok Asmak ini menggelar aksi di Alun-alun Kudus pada Jumat (8/2), menuntut Fadli Zon meminta maaf atas puisi yang dinilai menghina ulama, khususnya KH Maimun Zubair. Kelompok ini lalu mengancam akan membuat jeblok perolehan suara Prabowo-Sandiaga, paslon yang didukung Fadli pada pilpres.
"Kalau seperti itu, ya mau apalagi. Tentunya bagaimana kami ingin menunjukkan bahwa kami punya kekuatan di 17 April nanti. Bukan aksi, tapi gerakan masif bahwa kami akan menunjukkan calonnya akan kalah di Kudus," kata M Sa'roni, perwakilan Asmak, Senin (11/2).
Saksikan juga video 'Jokowi Ofensif, Fadli Zon: Dia Mulai Putus Asa':
(eva/idn)