Saling Sindir BPN Prabowo Vs TKN Jokowi soal 'Operasi Foto'

Saling Sindir BPN Prabowo Vs TKN Jokowi soal 'Operasi Foto'

Ray Jordan, Arief Ikhsanudin, Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 12 Feb 2019 22:46 WIB
Jokowi dan keluarga (Dr Tompi/Instagram @Jokowi)
Jakarta - Operasi foto dalam Pilpres 2019 menjadi pembahasan setelah capres petahana Joko Widodo dituding melakukan pencitraan keluarga harmonis lewat sesi foto di Istana Kepresidenan. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin saling melempar sindiran.

Fadli Zon, yang menjadi salah satu juru debat BPN Prabowo-Sandiaga, mempersoalkan foto Jokowi bersama keluarganya yang dianggapnya pencitraan. Hal tersebut lantaran ada banyak wartawan yang ikut dalam momen pemotretan itu.

"Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di Kebun Raya Bogor. Tapi wartawannya terlalu banyak. Harusnya kan wartawannya 2 atau 3, nanti di-share. Ini sampai 100 orang sehingga bocor pencitraan," kata Fadli dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waketum Gerindra itu lantas membandingkannya dengan operasi foto di Pilpres Amerika Serikat. Menurutnya, munculnya pencitraan keluarga harmonis dilakukan untuk mendapatkan dampak. Namun, karena bocor dan tak mengerti teorinya, lanjut Fadli, yang muncul malah pencitraan brutal.


"Kalau dalam teori photo operation di Pilpres Amerika, itu memang ada teorinya, namanya Photo Ops. memang dia sengaja berikan pencitraan untuk dapatkan impact tertentu bahwa kita ini memang keluarga harmonis. Itu dibikin rapi, (sementara) ini dibikin pencitraan brutal karena tidak mengerti teorinya," ucap Wakil Ketua DPR ini.

Fadli mengkaitkan foto keluarga tersebut dengan elektabilitas capres nomor urut 01 itu yang diklaimnya mangkrak sehingga butuh pencitraan. Bahkan ia juga membandingkan Jokowi dengan Presiden RI ke-6 yang dianggapnya lebih tenang saat menghadapi pilpres untuk periode kedua.

Foto yang dimaksud Fadli diambil pada akhir tahun 2018 yang menunjukkan kebersamaan Jokowi dengan keluarganya di Istana Bogor. Pada Sabtu (8/12/2018), Jokowi mengajak keluarganya jalan sehat bersama, lalu melanjutkan sesi tanya-jawab dengan wartawan.

Saat itu, keluarga Jokowi buka-bukaan soal kehidupannya hingga berbicara soal politik. Dalam kesempatan itu Jokowi mengajak sang istri, Iriana. Kemudian ada dua anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kahiyang Ayu. Anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, tidak ada karena harus bertolak ke luar kota.

Saling Sindir BPN Prabowo vs TKN Jokowi Soal 'Operasi Foto'Jokowi sekeluarga buka-bukaan dengan wartawan. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)


Dua menantu Jokowi, Selvi Ananda dan Bobby Nasution, juga tampak ikut dalam acara buka-bukaan keluarga orang nomor satu di Indonesia tersebut. Dua cucu Jokowi pun melengkapi kebersamaan, Jan Ethes dan Sedah Mirah.

Kepada wartawan, Jokowi bercerita sulitnya bisa berkumpul bersama keluarga mengingat sebagai kepala negara ia memiliki segudang aktivitas. Meski begitu, ia juga memperlihatkan bagaimana kedekatannya dengan anak-anak dan cucu walaupun sibuk. Foto yang memperlihatkan kerumunan wartawan sedang menyimak buka-bukaan Jokowi pun tersebar di publik.

Sehari setelahnya, Jokowi memamerkan kebersamaan dengan keluarganya yang diabadikan dalam bingkai monokrom karya dr Tompi. Foto dengan background Istana Kepresidenan tersebut diunggah Jokowi di Instagram., Minggu (9/12/2018).

Di foto itu, Jokowi dan keluarga duduk di pepohonan dengan formasi yang sama. Jokowi terlihat duduk di samping Jan Ethes. Di samping kanannya ada ayah dan ibu Ethes, Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda.


Selvi dan Gibran tengah menatap anggota keluarga Jokowi terbaru, Sedah Mirah, yang berada dalam kereta bayi. Sedah Mirah diapit Iriana Jokowi dan kedua orang tuanya, Kahiyang Ayu serta Bobby Nasution.

"Sebagai orang tua, saya selalu bersyukur, telah diberi-Nya anak-anak yang mandiri dan memikul tanggung jawab sendiri. Ada yang menjual kopi, ada yang berjualan martabak, juga ada yang menjual pisang goreng," ujar Jokowi dalam posting-annya.

"Dan, dengan kehadiran sepasang cucu, satu laki-laki dan satu perempuan, alhamdulillah, lengkap sudah. Saya begitu menikmati kehadiran mereka. Jika sedang berada di luar kota, di sela pekerjaan, saya selalu berkomunikasi dengan anak cucu, terutama cucu saya. Lewat video call. Keluarga bagi saya selalu ada untuk memberi motivasi, mendorong, dan menambah semangat," sambungnya.

Soal sindirian operasi foto, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyatakan bingung terhadap kritik Fadli, yang mengaitkan foto keluarga Jokowi dengan operasi foto di Pilpres AS. Ia pun meminta Fadli meluruskan pikirannya. Politikus Golkar ini lalu menyinggung soal keharmonisan keluarga capres jagoan Fadli Zon, Prabowo Subianto.

"Justru yang harus diluruskan adalah pikiran Fadli Zon sendiri, yang menilai foto itu secara politis. Apa karena capresnya Fadli Zon ini tidak punya keluarga yang tidak bisa diajak melakukan photo session?" kata Ace.


Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menyebut, menunjukkan keharmonisan keluarga sangatlah penting. Ace mengatakan itu bisa menjadi cerminan bagi rakyat.

"Keluarga yang harmonis itu cermin dari ketahanan suatu bangsa. Bagaimana mau memimpin suatu bangsa, sementara mewujudkan keluarga harmonis saja tidak mampu?" sebutnya.

Pihak Istana sudah menanggapi klarifikasi terkait sindiran Fadli Zon. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan pemberitaan soal Presiden Jokowi dan keluarganya memang banyak dimuat media belakangan ini. Termasuk munculnya sejumlah foto Presiden bersama keluarga yang tengah diwawancarai wartawan Kebun Raya Bogor, yang bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Bogor, pada 8 Desember 2018.

"Dapat disampaikan, sebenarnya tidak ada maksud keluarga Presiden Joko Widodo berfoto bersama di depan wartawan. Namun yang benar, Presiden Joko Widodo bersama keluarga menerima wawancara bersama dari wartawan istana yang berasal dari berbagai media karena banyaknya permohonan wawancara," kata Bey memberikan klarifikasi.

Dia mengatakan, saat sesi wawancara itu kebetulan anggota keluarga Jokowi, kecuali Kaesang Pangarep, sedang berada di Istana Kepresidenan Bogor. Maka, kata Bey, Jokowi pun menyetujui permintaan agar mengikutsertakan seluruh anggota keluarganya dalam wawancara itu.

"Dikarenakan padatnya agenda Presiden dan kebetulan seluruh anggota keluarga sedang berada di Bogor, maka diputuskan Presiden menerima wawancara di Grand Garden, sebuah kafe yang terletak di kawasan Kebun Raya Bogor, Sabtu, 8 Desember 2018 yang lalu," urainya.

Terkait dengan foto yang bereda, ia mengatakan itu adalah hal yang wajar. "Ini juga sebagai dampak dari banyaknya media yang mewawancara, ingin mengambil momen Presiden bersama keluarga," tutup Bey.


Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads