Video viral dukungan ke Prabowo
Video yang viral memperlihatkan pria itu tampak memakai jas dan membawa kertas bergambar Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia berada di ruangan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dari markas besar Persatuan Bangsa-Bangsa, United Nations Headquarters, saya ingin menyatakan dukungan saya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024.
Insyaallah kita punya kekuatan, kita punya power untuk mewujudkan mimpi Indonesia ganti presiden, Indonesia Prabowo presiden Insyaallah.
Salam dari New York. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
PTRI New York angkat bicara
Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York menyatakan pria di video tersebut bukanlah diplomat. Dia adalah pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang mengikuti lomba debat di New York.
"Yang bersangkutan bukan merupakan diplomat Indonesia/staf PTRI New York dan bukan merupakan delegasi Indonesia untuk pertemuan resmi PBB di New York," papar PTRI New York.
"Yang bersangkutan adalah pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang sedang di New York melakukan kegiatan kompetisi debat yang diselenggarakan oleh LSM WFUNA dan bukan merupakan kegiatan yang dilakukan PBB," sambung PTRI New York.
BPN Prabowo-Sandi tidak meminta video itu
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menghormati dukungan tersebut. Tapi mereka menegaskan dukungan itu merupakan aspirasi pribadi.
"Biarlah menjadi urusan pribadi, kami tak bisa mengatur jangan dukung kami di sini, di sini, di sini. Termasuk ada aktivis tiba-tiba mendukung di ruang sidang PBB itu kan bukan wilayah kami. Itu hak dan tanggung jawab yang bersangkutan. Jadi bukan perintah kami, bukan permintaan kami," kata juru debat BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Siapa pun yang berikan dukungan, kami hormati, kami hargai. Kami juga sampaikan agar dukungan disampaikan di tempat yang baik, tempat yang sesuai dengan ketentuan yang ada, untuk saling menghormati satu sama lain," sambungnya.
TKN Jokowi anggap hal itu memalukan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai kejadian itu bikin malu negara. TKN Jokowi menganggap tindakan pria itu hanya mencari sensasi.
"Itu sih tidak lebih nyari sensasi publik yang tidak menarik, justru memalukan Indonesia. Tidak memiliki etika karena dia bukan diplomat, bukan peserta acara PBB, tapi mengatasnamakan seakan-akan di kegiatan resmi PBB," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini