Di dalam video berdurasi 30 detik itu, dua orang siswi yang diketahui masih duduk di bangku kelas 1 SMPN 1 Turikale, terlihat mengejek siswi kelas 3 SMP PGRI 2 Maros yang berada di depannya dengan kata-kata kasar. Tak tahan, siswi itupun berbalik dan langsung menjambak satu siswi yang dibantu lagi oleh temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak sekolah pun sudah melakukan upaya mediasi dengan semua pihak, termasuk orang tua siswi. Dari situ, mereka sudah saling berdamai dan memaafkan satu sama lain. Meski begitu, pihak sekolah mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu bisa terjadi.
"Kami sudah mempertemukan semua pihak dan memanggil orang tuanya. Mereka sudah bersepakat untuk saling berdamai, karena mereka ini sebenarnya berteman lama. Kita menyayangkanlah hal ini terjadi, makanya kami juga menggandeng pihak perlindungan anak dan Dinas Pendidikan," lanjutnya.
Kasus kekerasan yang diawali dari aksi saling 'bullying' itu memang telah menjadi perhatian pihak Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di sekolah. Hanya saja, sosialisasinya belum menyentuh pada pihak keluarga yang berperan penting dalam pola asuh anak.
"Program anti-bullying ini sudah menjadi program kita di sekolah. Tapi memang tantangannya di keluarga. Karena peran keluarga itu lebih besar dari para pendidik. Ini yang belum kita masuki memang," kata Kepala Dinas PPPA Maros, Muh Idrus kepada detikcom.
Ia berharap, sosialisasi pola asuh oleh keluarga ini menjadi tanggung jawab semua pihak, utamanya pemerintah desa/ kelurahan serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), bisa berperan aktif dalam upaya pencegahan pola asuh negatif dari setiap rumah tangga.
(bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini