Kolam Limbah Kelapa Sawit Grup Astra di Riau Jebol

Kolam Limbah Kelapa Sawit Grup Astra di Riau Jebol

- detikNews
Kamis, 15 Sep 2005 15:53 WIB
Pekanbaru - Kolam limbah pabrik kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantation, perusahaan yang masuk Grup Astra di Riau, jebol dan mencemari sungai. Akibatnya air sungai berwarna coklat kehitam-hitaman, ikan pun mati, dan warga gatal-gatal.Kolam limbah pabrik kelapa sawit (PKS) yang rusak itu terletak di Kabupaten Indragiri Hulu, terpaut sekitar 175 km arah timur dari Pekanbaru. Empat desa di Kecamatan Lirik, masih di kabupaten yang sama, mengeluhkan limbar cair tersebut. Limbah berbau busuk itu telah mecemari Sungai Titian Pecah dan Sungai Sago."Kolam limbah itu jebol sejak Jumat lalu (9/9/2005) dan mencemari dua aliran sungai. Kita sudah melaporkan kepada pihak kecamataan setempat akan rusaknya kolam limbah anak perusahaan PT Astra itu," kata Direktur Lembaga Investigasi Lingkungan (Lilin), Teguh Suharto, pada detikcom, Kamis (15/9/205) di Indragiri Hulu (Inhu).Teguh menjelaskan, limbah kelapa sawit yang telah meracuni kedua sugai tersebut mengakibatkan ikan-ikan mati. Awalnya warga desa mengira ada masyarakat yang melakukan tuba (racun ikan). Namun, lama kelamaan air sungai itu tak lagi jernih. Warga terus menelusuri bagian hulu sungai. Ternyata aliran berujung pada limbah PKS PT Tunggal Perkasa yang rusak."Dari sanalah warga melaporkan kepada perangkat desa yang selanjutya meminta perusahaan untuk segera memperbaiki. Waktu hari pertama itu, pihak perusahaan berjanji akan segera memperbaiki. Tapi sudah sepekan ini kolam limbah itu masih juga rusak," kata Teguh.Akibat racun dari limbah itu, kata Teguh, sebagian masyarakat yang hidupnya dari menjaring ikan pun resah. Mata pencarian mereka dari menjaring ikan dalam sepekan ini telah hilang. Padahal, Sungai Titian Pecah termasuk sungai adat yang eksploitasinya sudah disepakati hanya boleh secara tradisional."Sungai Titian Pecah itu merupakan salah satu mata pencarian warga desa setempat. Di sungai itu dikenal banyak terdapat ikan lele dan ikan kakap. Warga hanya boleh mengambil dengan cara tradisional. Siapa yang melanggar mereka akan dikenai denda satu ekor sapi. Kini akibat racun limbah industri sawit, seluruh ikan mati," kata Teguh.MembenarkanCamat Lirik Kabupaten Inhu, Hendry, saat dihubungi membenarkan kasus jebolya kolam PT Tuggal Perkasa tersebut. Pihaknya juga telah berusaha mengundang masyarakat dan pihak manajemen perusahaan pada Selasa (13/9/2005) lalu untuk membicarakan masalah tersebut. "Tapi waktu itu pihak perusahaan tidak bersedia datang," kata Hendry.Hendry mengatakan, pihak kecamatan bersama tim Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah di Indragiri Hulu sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel limbah. "Pihak Bapedal masih melakukan penelitian hasil air di sungai tersebut. Hasilnya mungkin 3 hari ke depan baru bisa kita ketahui," kata Hendry.Sedangkan Teguh memastikan, dengan tidak ambil pedulinya pihak perusahaan, kemungkinan Jumat besok seluruh masyarakat di empat desa itu akan melakukan aksi unjuk rasa. "Rencananya besok masyarakat akan mendemo pihak perusahaan," kata Teguh. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads