Kampanye keselamatan penerbangan ini dilakukan dengan mengecek secara langsung fisik pesawat dan awaknya di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan pada Minggu (10/2/2019). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah standar operasional berjalan sesuai aturan.
"Tadi kita periksa pelaksanaan prosedur penanganan pesawat. Kita temukan tadi ada kesalahan, seperti adanya satu ban pesawat yang tidak diganjal. Nah itukan berbahaya kalau ada angin," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Agus Priyanto di sela pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemeriksaan fisik pesawat, kampanye juga dilakukan ke sejumlah calon penumpang yang ada di Bandara. Selain memberikan penjelasan terkait aturan keselamatan penerbangan, petugas juga membagikan pin dan topi.
"Keselamatan penerbangan ini tanggung jawab bersama, mulai dari regulator, operator dan juga masyarakat. Makanya kita tidak henti-hentinya memberikan penjelasan aturan keselamatan bagi mereka. Seperti penggunaan HP dan power bank," ujar Agus.
![]() |
"Kalau dari sisi keselamatan sih saya yakin semua pihak setuju untuk mengutamakannya. Tapi saat ini, konsumen diberatkan dengan harga tiket pesawat yang mahal dan bagasi berbayar," kata Puspa saat ditemui.
Dampak tingginya harga pesawat ini juga dirasakan langsung pengelola Bandara Hasanuddin. Semenjak harga tiket pesawat naik, jumlah penumpang di Bandara Hasanuddin menurun hingga 17 persen. Akibatnya bisnis di Bandara Hasanuddin terkena imbasnya.
"Meski hal ini (harga tiket) masih dalam kajian, tapi memang faktanya jumlah pengguna jasa di bandara menurun dari tahun sebelumnya. Soal bisnis pun pasti berdampak, seperti penerimaan parkir," kata GM Bandara Hasanuddin, Wahyudi. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini