Dalam foto yang beredar, Nissa awalnya disebut sempat meminta uang Rp 2 miliar kepada cawapres Ma'ruf Amin guna memberikan dukungan pada Jokowi-Ma'ruf. Namun Ma'ruf disebut menolak permintaan tersebut.
Masih dari foto tersebut, Sandiaga malah menyetujui permintaan Nissa. Alhasil, diberikan uang Rp 2 miliar yang ditaruh dalam kardus pada Nissa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buzzer-buzzernya itu memang suka menebar fitnah dan hoax dan memang yang paling banyak menggunakan buzzer dan robot pihak sebelah seperti hasil survei, Tirto juga menyatakan begitu. Kan kampanyenya nggak berhenti menuduh, kemarin menuduh konsultan Rusia walaupun sudah kami laporkan ke kepolisian.," ujar Dahnil saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/2/2019) malam.
Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Nur Azizah/detikcom |
Dahnil mengatakan tuduhan yang dialamatkan pada Nissa dan Sandiaga fitnah. Dahnil justru menuding kubu Jokowi kerap melempar tuduhan.
"Itu tadi yang saya bilang, kok fitnah? Jadi ini seperti tradisi yang dimainkan, seperti kemarin tuduh konsultan Rusia, tetapi ternyata di sana menggunakan konsultan asing. Mereka seperti mendulang air terpercik muka sendiri," sebutnya.
Saksikan juga video ' Ketika Nissa Sabyan Diajak Makan Siang Bareng Sandiaga Uno ':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (dkp/dwia)












































Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Nur Azizah/detikcom