Korban Banjir Bahorok Tagih Kalla Soal Bantuan Rp 25 M
Kamis, 15 Sep 2005 14:14 WIB
Jakarta - Meski hampir dua tahun berlalu, korban banjir akibat meluapnya Sungai Bahorok di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masih terkatung-katung di pengungsian. Mereka pun menagih kekurangan dana bantuan Rp 25 miliar yang dijanjikan Jusuf Kalla saat menjabat Menko Kesra."Kita meminta dan sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah karena kita sudah dua tahun berada dalam pengungsian, padahal janjinya kita hanya tiga bulan di pengungsian," kata Danawati Pinem, guru yang juga kepala dusun pengungsi warga Bahorok.Hal itu disampaikan Dana dalam diskusi publik antara warga Bahorok, Walhi dan pemerintah di Sekretariat Walhi, Jalan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2005). Dari pemerintah hadir staf Kementerian Menko Kesra Enal Tahrir. Sedangkan Departemen Kehutanan, Depsos dan Bakornas dan PU yang turut diundang tidak ada yang hadir.Dalam acara itu, Walhi memutarkan film dokumentasi kejadian banjir bandang Bahorok pada November 2003 lalu. Dana dan sejumlah korban banjir menangis tersedu melihat kembali banjir yang telah menghancurkan kampung halaman mereka. Dana menuturkan, Jusuf Kalla saat menjabat Menko Kesra menjanjikan bantuan dana Rp 50 miliar untuk pemulihan korban Bahorok. Dari jumlah itu telah turun Rp 25 miliar yang digunakan untuk membangun rumah pengungsian, fasilitas MCK dan sarana pendukung lain. Target total rumah yang akan dibangun sebanyak 354 rumah. Namun hingga kini baru 200 rumah. "Kekurangan dana bantuan yang Rp 25 miliar lagi ke mana? Bagaimana kejelasannya?" tanya Dana. Dana menuturkan, saat ini kondisi pengungsi sangat memprihatinkan karena mulai terserang penyakit. Maka itu mereka mendesak Kalla sebagai Kepala Bakorbas untuk segera memperhatikan nasib korban Bahorok. Mereka juga meminta komitmen rencana tata ruang objek wisata karena mata pencaharian penduduk berasal dari objek wisata Bukit Lawang Bahorok.Staf Kementerian Menko Kesra Enal Tahrir yang hadir dalam acara itu berjanji akan menyampaikan keluhan para pengungsi kepada Deputi Menko Kesra. Dia menyesalkan perwakilan Dephut, Depsos, Bakornas dan PU tak hadir. "Jadi saya tidak menjawab karena kami Kesra bukan Bakornas," katanya.
(iy/)