Dijelaskan oleh Elza, hal ini bermula dari Farhat yang menyebarkan foto dirinya bersama Novanto ke sejumlah pihak. Masih menurut Elza, Farhat dalam foto tersebut menyebut Elza 'pengacara dua kaki' lantaran dinilai menghalangi proses penyidikan kasus e-KTP pada Novanto.
![]() |
Elza mengakui memang sempat bertemu Novanto. Namun pertemuan itu disebutnya atas permintaan Farhat. Sebab saat itu, kata Elza, Farhat mengincar posisi menteri melalui 'jalur khusus' kepada Novanto. Karena merasa dicemarkan nama baiknya, Elza mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan pada hari Sabtu (9/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan, kata Elza, Farhat memberikan curriculum vitae (CV) untuk posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Novanto. Tidak sampai di situ, Farhat disebut juga menyertakan CV ayahnya, Abbas Said, untuk posisi Jaksa Agung.
"Terus dia (Farhat) ke sana dan foto-foto, saya diam saja, orang saya nggak tahu, nggak ada masalah kan. Terus bawa CV, tahunya juga ngajuin CV bapaknya, Pak Abbas Said. Dia jadi Menteri Agraria, kebetulan agak kaget Novantonya. Tapi saya bilang tolonglah pak. Mukanya Pak Novanto, ya sudah nanti diperjuangkan. Tahunya masuk lagi bapaknya mau jadi Jaksa Agung. Lho Jaksa Agungnya kan masih ada Pak Prasetyo," kata Elza.
Elza yang mengaku sudah kenal lama dengan Novanto kala itu mencoba membantu Farhat. Reaksi Novanto saat itu disebut Elza sempat kaget. Nah, foto pertemuan antara Elza dengan Novanto yang kini disebar Farhat menjadi bahan pelaporan Elza ke polisi.
"Terus sekarang disebarkan ES sebagai pengacara kaki dua, lapor e-KTP. Saya nggak pernah lapor e-KTP. e-KTP kan penemuannya KPK sendiri. Masa saya pelapornya? Saya itu jadi saksi kasusnya Miryam karena saya bertemu dia dan kemudian dia cabut BAP. Kemudian KPK menanyakan saya. Ternyata saya nggak pernah nyuruh dia cabut BAP," tutur Elza.
Saksikan juga video ' Terungkap! Farhat Abbas Pernah Minta Jatah Menteri ke Novanto ':
(dkp/dwia)