Luhut Sebut Prabowo Bohong soal Anggaran Bocor, BPN: Bisa Cek ke KPK

Luhut Sebut Prabowo Bohong soal Anggaran Bocor, BPN: Bisa Cek ke KPK

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 16:10 WIB
M Kholid. (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut pernyataan capres Prabowo Subianto terkait kebocoran anggaran adalah bohong. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno meminta Luhut bertanya ke KPK.

"Pak Luhut bisa cek datanya ke KPK. Tanya saja pimpinan KPK, benar nggak ada kebocoran anggaran? Karena KPK pernah menyatakan, menurut KPK, kebocoran anggaran di daerah saja bisa 20-40 persen," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga Bidang Ekonomi, M Kholid, kepada wartawan, Jumat (8/2/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi kita semua melihat kasus korupsi sangat masif terjadi baik di tingkat daerah maupun nasional," imbuh politikus PKS ini.

Kholid menilai pernyataan Prabowo soal kebocoran anggaran masih relevan. Menurutnya, pernyataan tersebut bisa menjadi bahan introspeksi pemerintah.

"Saya kira pernyataan Pak Prabowo ini masih relevan dan bagus sebagai introspeksi pemerintah untuk berbenah diri lebih baik lagi," ujar Kholid.


"Kebocoran juga disebabkan oleh potential loss penerimaan pajak kita. Kemenkeu sendiri pernah menyatakan potensi penerimaan pajak kita yang hilang sebesar Rp 500 T akibat praktik transfer pricing," tambah caleg DPR RI Dapil Jatim IV itu.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut ada kebocoran anggaran negara sebesar Rp 500 triliun per tahun. Luhut menyebut pernyataan tersebut adalah bohong.

"Saya pikir berlebihan, bocor pasti memang ada yang bocor, tapi kalau dibilang (Rp 500 triliun), berlebihan itu, sama sekali tidak, ndak betul itu, bohong itu," jelas Luhut kepada wartawan, Jum'at (8/2).

Ia bahkan menantang Prabowo membuktikan pernyataan itu jika dianggap sesuatu yang benar. Namun pihaknya tetap akan bersikap santai karena memang hal tersebut dianggap Luhut sebagai sesuatu yang bohong.

"Kalau dia mau, buktikan itu. Kita ngapain sih capek-capek lapor-melapor itu. Biarin saja mereka bohong," terang Luhut, yang juga terdaftar sebagai Ketua Bravo 5 pada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.




Luhut, yang juga seorang purnawirawan TNI, pun mengingatkan sikap bohong bukanlah sikap seorang ksatria.

"Kamu dengar pesan saya sebagai orang tua. Kamu itu jangan hidup dari bohong satu ke bohong yang lain. Kalau kamu ksatria, katakanlah benar ya benar, salah ya salah. Itu kan agama ngajari. Dan dari Presiden, yang saya suka itu tidak pernah mau bohong. Kalau kita kurang, kita klaim kurang, tidak ada yang sempurna. Di surga saja kau nanti bisa rasakan sempurna," pungkasnya.




Simak juga video 'Luhut Blak-blakan Bicara Utang Negara':

[Gambas:Video 20detik]

(azr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads